Pemilu 2024
Gabung Koalisi Gerindra atau PDIP, Demokrat Tak Lagi Ngotot AHY Harus Jadi Cawapres, Pilih Realistis
Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengungkapkan alasan tak lagi ngotot mengusung AHY cawapres.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - DPP Partai Demokrat tak akan ngotot Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) haru jadi bakal cawapres demi bisa bergabung dengan partai koalisi yang ada.
Demokrat memastikan mereka tak akan mendorong Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebagai bakal cawapres bagi bakal capres yang sudah dimiliki oleh partai koalisi yang ada.
Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengungkapkan alasan tak lagi ngotot mengusung AHY cawapres.
Ia menyadaro Demokrat akan menjadi orang baru di partai koalisi.
Baca juga: Prabowo Punya Banyak Pendukung di Jawa Barat, Dianggap Paling Nasionalis & Tak Tunjukkan Kedaerahan
Pasalnya, sebelum Demokrat bergabung pastinya sudah ada kesepakatan atau poin kerja sama yang sudah dibuat.
Hal ini dianggapnya perlu disikapi secara rasional agar komunikasi berjalan dengan baik.
Menurut Herman, secara elektabilitas AHY bisa menjadi pertimbangan sebagai kandidat cawapres.
Namun saat masuk di koalisi baru tentu hal tersebut tidak perlu dipaksakan dan masing-masing partai anggota koalisi sudah melihat kemampuan dan kecakapan AHY.
Baca juga: PDIP Tetapkan Syarat untuk Demokrat Jika Mau Gabung Koalisi : Harus Komitmen Dukung Ganjar Pranowo
"Rasional ya rasional, kalau diajak jadi cawapres kami siap. Tapi kalau tidak, kami lebih rasional untuk bisa bergabung dengan koalisi."
"Ya mengikuti apa yang memang sudah menjadi komitmen bersama dalam koalisi tersebut," ujar Herman di Kantor DPP Partai Demokrat pada Sabtu (9/9/2023). Dikutip dari Kompas.com.
Herman menjelaskan, ketika membangun koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), pihaknya punya daya tawar untuk mendorong AHY sebagai Cawapres Anies.
Lantaran AHY adalah kandidat terkuat yang menjadi pertimbangan tim delapan, dan Anies juga sudah menyatakan bersedia menggandeng AHY sebagai Cawapres di Pilpres 2024 mendatang.
Namun, ketika Demokrat memilih untuk keluar dari KPP, Demokrat memilih bersikap rasional dan tidak terlalu ngotot mendorong AHY sebagai Cawapres saat masuk di koalisi baru nanti.
Baca juga: Pengamat Sebut Daya Tarik Cak Imin yang Tak Dimiliki AHY : Surya Paloh Pertimbangkan NU dan Jatim
"Sekarang ini masuk dalam koalisi yang (sudah) terbentuk. Oleh karenanya berpikir rasional saja. Tentu kalau ada ruang yang terbuka dan dibicarakan, apa yang secara rasional untuk itu jadi," ujar Herman.
DPP Partai Demokrat telah menyatakan mundur dari Koalisi Perubahan dan Persatuan setelah Partai Nasdem dan PKB berkoalisi mendeklarasikan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.