Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Buntut Munculnya Tayangan Ganjar Pranowo di Siaran Azan, KPI Surati Stasiun TV yang Menyiarkan

Sebuah video yang memperlihatkan bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo dalam siaran azan tengah viral

Twitter @Yom_N_Friends
Bacapres, Ganjar Pranowo muncul dalam tayangan adzan Maghrib di salah satu stasiun televisi swasta nasional. Tayangan ini pun viral di media sosial. 

TRIBUNSOLO.COM - Sebuah video yang memperlihatkan bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo dalam siaran azan, menjadi sorotan netizen.

Diketahui tayangan tersebut muncul saat adzan Maghrib di salah satu stasiun televisi swasta nasional.

Baca juga: Elektabilitas Cak Imin Meningkat Drastis Dalam Platform Sosial Media

Dalam video berdurasi 28 detik itu, tampak Ganjar tengah menunaikan shalat berjamaah di sebuah masjid.

Pada tayangan tersebut, Ganjar mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam, dan sarung bermotif garis.

Dirinya tampak berada di dalam shaf paling depan.

Selain itu, adapula tangkapan layar dari video yang sama tengah memperlihatkan Ganjar berwudhu.

Dikutip dari Kompas.com, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyurati stasiun TV yang menayangkan tindakan tersebut.

Komisioner KPI bidang Pengawasan Isi Siaran Aliyah mengatakan, surat tersebut sudah dikirimkan dan tinggal menunggu respons dari stasiun TV tersebut.

"Kami sudah mengirimkan kepada lembaga penyiaran (stasiun TV) tersebut, tinggal menunggu respons kesediaan waktu dari pihak lembaga penyiaran," ujar Aliyah, Minggu (10/9/2023), dikutip dari Kompas.com

KPI juga tengah melakukan kajian terhadap peristiwa itu dan akan meminta klarifikasi kepada stasiun TV.

"Jadi sabar dulu (untuk hasil temuannya)," imbuh dia.

Baca juga: PDIP Tetapkan Syarat untuk Demokrat Jika Mau Gabung Koalisi : Harus Komitmen Dukung Ganjar Pranowo

Sebelumnya, Sekretaris PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah scene Ganjar Pranowo sedang shalat dalam tayangan azan maghrib di salah satu stasiun televisi adalah bentuk politik identitas.

"Bukan (politik identitas). Pak Ganjar Pranowo ini sosok yang religius. Religiusitasnya tidak dibuat-buat. Istrinya, Bu Siti Atikoh juga dari kalangan pesantren," kata Hasto saat dijumpai di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023).

Sebaliknya, sebagai seorang muslim, Ganjar telah menjadi teladan bagi sesamanya. Hal ini justru patut mendapatkan apresiasi.

"Menjalankan (shalat) lima waktu itu kan merupakan hal yang positif. Bagi umat Kristen mengajak ke gereja. Bagi umat Hindu (beribadah) di pura, itu merupakan sesuatu yang bagus," papar Hasto.

Hasto menekankan, religiusitas Ganjar sudah ditunjukkan sejak dahulu, terutama sejak mengenyam bangku kuliah.

Dengan demikian, keberadaan scene Ganjar sedang shalat di dalam tayangan azan maghrib diyakini berangkat dari sesuatu yang alamiah.

"(Sedangkan) kalau politik identitas itu kan politik yang tidak mencerdaskan kehidupan berbangsa dan politik yang miskin prestasi," lanjut Hasto.

Hasto lantas menyinggung bahwa contoh politik identitas secara nyata dapat dilihat dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, beberapa tahun silam.

PDI-P pun berkomitmen untuk tak menggunakan politik identitas dalam kerja-kerja pemenangannya.

(Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved