Makam Kuno yang Muncul Hanya saat Kemarau di Waduk Gajah Mungkur, Bukti Bekas Peradaban

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Makam kuno yang biasanya tergenang air Waduk Gajah Mungkur Wonogiri kembali muncul ke permukaan ketika musim kemarau karena air surut. 

Kemunculan makam kuno itu menjadi fenomena yang rutin terjadi ketika musim kemarau.

Hal itu sekaligus menjadi bukti bahwa pernah peradaban yang kini tenggelam. 

Memang, dulunya Waduk Gajah Mungkur dibuat dengan menggenangi pemukiman penduduk yang tersebar di beberapa kecamatan di Wonogiri.

Selain makam, bekas bangunan rumah hingga bekas jembatan juga akan muncul. 

Seperti yang terlihat di wilayah waduk yang masuk Lingkungan Wuryantoro, Kecamatan Wuryantoro.

Tepat di tepi genangan waduk, puluhan puing-puing makam kembali muncul.

Baca juga: Kisah Makam di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Hanya Muncul Ketika Kemarau, Kondisi Kijing Berserakan

Pantauan TribunSolo.com di lapangan, kijing makam kuno itu terlihat berserakan tak beraturan.

Ada yang masih utuh, ada juga yang tinggal puing-puingnya. Sebagian juga rusak karena terkikis air. 

Bahkan dari daratan, ada sejumlah makam yang terlihat masih tergenang air.

Di batu nisan makam itu, ada juga nama pemilik makam yang ditulis menggunakan aksara jawa. 

Warga yang ditemui di sekitaran lokasi mengatakan bahwa fenomena munculnya makam kuno itu terjadi setiap tahun, tentunya ketika air waduk surut karena musim kemarau. 

Di sejumlah kijing, masih terlihat samar-samar tulisan yang menandakan kapan kijing itu dibuat.

Usianya bervariasi, ada yang tertulis tahun 1977 bahkan ada yang 1957.