Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tabrak Lari di Solo

Tak Langsung Menolong saat Kejadian Tabrak Lari Jalan Yos Sudarso, Pelaku Mengaku Takut Diamuk Massa

Pelaku tabrak lari mengaku takut untuk berhenti saat kejadian. Sebab, ada warga yang lari dan berteriak saat kejadian itu.

|
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Kondisi kendaraan pelaku tabrak lari di Jalan Yos Sudarso. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pengemudi Pajero putih, B (32) pelaku tabrak lari mengungkapkan alasannya kenapa tidak langsung menolong korban setelah terjadi kecelakaan yang menewaskan seorang pedagang angkringan, Sumarno.

Ia takut diamuk massa sehingga langsung meninggalkan lokasi kejadian, Jalan Yos Sudarso.

Waktu itu sekitar pukul 05.30 WIB pada Minggu (3/9/2023) ia berjalan dari arah selatan ke utara.

Kondisi jalan lengang.

"Itu kan masih dini hari. Jam 05.30. Itu posisi di lampu merah Dawung. Hari Minggu jalanan lengang sepi. Saya melaju di jalur saya," terang B saat ditemui Jumat (15/9/2023).

Ia pun kaget saat Sumarno tiba-tiba berbelok ke kanan tanpa memperhitungkan kendaraan di belakangnya.

Ia sempat mengklakson dan mengerem namun tak mampu menahan sampai terjadi kecelakaan.

"Sepeda motor di posisi kiri itu tiba-tiba nganan tanpa memperhitungkan spion atau pun memastikan di belakang kosong atau tidak. Saya juga kaget dengan posisi persneling tiga udah berusaha mengklakson udah berusaha mengerem," ungkapnya.

Baca juga: KONDISI Pajero Sport Putih Pelaku Tabrak Lari Yos Sudarso Solo : Ada Baret di Pintu Kiri

Ia juga tidak bisa membanting setir ke kanan karena ada median jalan dan ada kendaraan yang melaju kencang juga dari arah berlawanan.

"Kalau saya mau lempar ke kanan ada trotoar (median). Di situ ada melawan arah kencang sekali dan itu akan jauh lebih fatal. Saya sudah agak naik sedikit ke atas itu," terangnya.

Kerusakan mobilnya Pajero putih hanya minor yakni penyok di bagian kiri. Sedangkan motor mengalami kerusakan kecil di bagian belakang.

"Saya berhenti. Yang tersenggol bagian kiri. Kendaraannya juga nggak apa-apa. Hanya dekok sedikit," terangnya.

Ia juga menjelaskan sempat berhenti dan turun dari mobil setelah terjadi kecelakaan.

Hanya saja, banyak warga yang berteriak sehingga membuatnya panik dan meninggalkan lokasi kejadian.

"Saya berhenti saya buka pintu saya turun. Posisi ada warga sekitar lari. Saya panik. Aku pikir nggak apa-apa. Saya panik saya pulang ke rumah," terangnya.

Ia mengaku syok sehingga tidak bisa melaporkan kejadian ini.

Baru pada Kamis (14/9/2023) ia menyerahkan diri ke pihak kepolisian.

"Beberapa hari setelah itu hati nurani saya tergugah. Cuma posisi saya sakit. Kalau saya menyerahkan posisi itu belum saatnya," tuturnya.

Ia meminta bantuan kepada kuasa hukumnya agar didampingi saat menyerahkan diri ke pihak kepolisian.

"Greget itu sudah ada. Kemarin itu minta bantuan Pak Arif saya minta didampingi untuk melaporkan hal tersebut menyerahkan diri ke sini," jelasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved