Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Adu Kuat Suara Jabar-Jatim Dalam Pilpres, Wacana Duet Ganjar dan Ridwan-Mahfud

Bakal calon presiden PDI-P Ganjar Pranowo masih menimbang mana yang cocok mendampingi untuk Pilpres 2024

Penulis: Tribun Network | Editor: Zharfan Muhana
Kolase Tribunnews.com
Ridwan Kamil, Bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dan Menko Polhukam Mahfud MD. 

TRIBUNSOLO.COM - Bakal calon wakil presiden untuk Pilpres 2024 untuk mendampingi bakal calon presiden PDI-P Ganjar Pranowo masih menimbang mana yang cocok.

Dua nama mencuat dipasangkan dengan Ganjar belakangan ini, yakni mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebutkan bahkan menyebutkan, Ridwan Kamil ditawari oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk menjadi bakal calon wakil presiden dari Ganjar Pranowo.

“Memang Pak Ridwan Kamil sudah melaporkan ke Pak Airlangga (Hartanto) ya, waktu itu disampaikan bahwa Pak Ridwan Kamil diundang oleh Bu Megawati, kemudian ditawarkan jadi wakil presiden,” kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023).

Baca juga: PDIP Lirik Ridwan Kamil Jadi Bacawapres Ganjar Pranowo, Pengamat Politik Sebut Ada Alasan Khusus

Baca juga: Momen Sekjen PDIP Hasto Beri Kode Keras kepada Mahfud MD, Bakal Dipasangkan dengan Ganjar Pranowo?

Di sisi lain, Ganjar belakangan ini juga tampak “ngopi” bareng dengan Mahfud MD.

Foto pertemuan itu diunggah Ganjar di akun media sosialnya pada Minggu (10/9/2023).

Mahfud mengatakan, pertemuan itu lebih banyak membicarakan nostalgia sebagai sahabat.

“Itu foto kemarin, baru sehari. Yang dibicarakan lebih banyak nostalgia sebagai sahabat,” kata Mahfud dalam keterangan tertulis, Senin (11/9/2023).

Elektabilitas di Jabar tinggi

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Said Abdullah mengatakan bahwa pasangan Ganjar-Ridwan Kamil masih memungkinkan terjadi, meski tidak terlalu pasti. "Mas Ganjar masih banyak waktu dan kesempatan untuk blusukan, sehingga angka tersebut bisa ditingkatkan bersama-sama," tutur Said dalam acara GASPOL! Kompas.com, Rabu (13/9/2023).

Said menjelaskan, berdasarkan survei Litbang Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo di Jawa Barat sebesar 30 persen. Baca juga: Ridwan Kamil Dinilai Lebih Pas Jadi Cawapres Ganjar, Bisa Pakai Political Privilege Seperti JK Menurut Said, angka ini cukup tinggi mengingat Ganjar masih memiliki waktu untuk meningkatkan basis elektoral melalui pendekatan dengan tokoh masyarakat.

"Penting bagi bakal calon presiden (bacapres) untuk mengidentifikasi kebijakan yang akan diterapkan dalam masa kepemimpinannya. Dengan demikian, bacapres tidak hanya melanjutkan pembangunan era Presiden Joko Widodo (Jokowi), tetapi juga meningkatkan pembangunan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju," tutur Said.

Baca juga: Ganjar Pranowo Bertemu dengan Mahfud MD, Ini Isi Pembicaraan Mereka

Unggul dalam survei

Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memetakan elektabilitas tiga bakal calon presiden (capres) 2024. Dalam survei ini, Ganjar Pranowo disimulasikan berpasangan dengan Ridwan Kamil.

Sementara itu, bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto disimulasikan berpasangan dengan Menteri BUMN Erick Thohir.

Lalu, bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, dipasangkan dengan bakal calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar.

Hasilnya, pasangan Ganjar-Ridwan Kamil mendapat dukungan paling besar dengan raihan 35,4 persen.

Di urutan kedua, pasangan Prabowo-Erick Thohir mengantongi 31,7 persen. Sementara Anies-Muhaimin mengekor di urutan terakhir dengan perolehan dukungan 16,5 persen.

Baca juga: Saat Banyak yang Usulkan Ridwan Kamil Jadi Cawapres Ganjar, Airlangga Usulkan Jadi Gubernur Lagi

Punya strategi menang di Jatim

Di sisi lain, Politikus PDI-P Masinton Pasaribu mengaku PDI-P memiliki strategi memenangkan Ganjar Pranowo di Jawa Timur.

Ia juga tidak khawatir suara untuk memenangkan Ganjar di Jawa Timur akan tergerus karena pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Menurut Masinton, PDI-P menghormati jika memang komposisi pasangan calon (paslon) tersebut untuk mencari suara di Jatim. Hal itu dianggap sebagai bagian strategi partai politik.

Baca juga: Ridwan Kamil Digadang-gadang Jadi Cawapres Ganjar, Seberapa Besar Elektabilitasnya?

"Apa yang ditakuti? Namanya nyalon, kok takut? Iya kan? Masing-masing kan punya strategi, ya kami pun punya strategi. Enggak lah, deklarasi di mana juga kami enggak khawatir," kata Masinton ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2023).

Masinton meyakini bahwa PDI-P akan fokus menyasar suara pada seluruh wilayah di Indonesia, tidak pada salah satu provinsi tertentu.

Menurut dia, semua provinsi sama kuat dan penting dalam mewujudkan kemenangan Pilpres 2024.

Ridwan Kamil atau Mahfud?

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengatakan bahwa Ridwan Kamil dan Mahfud nyaris tak memiliki kekurangan apa-apa.

Menurut Adi, Ridwan Kamil tentu memiliki keunggulan kekuatan politik di Jawa Barat sehingga wajar digadang-gadang menjadi bakal cawapres Ganjar.

"Potensial akan meningkatkan suara Ganjar di Jawa Barat yang belum kelihatan secara signifikan," kata Adi, dilansir dari Tribunnews.com, Sabtu (16/9/2023).

Adi menilai figur seperti Ridwan Kamil yang memiliki kekuatan elektoral di Jawa Barat lebih dibutuhkan Ganjar.

Baca juga: Soal Cawapres Ganjar, Sekjen PDI-P Ungkit Pilpres 2019 yang Munculkan Nama Maruf Amin

Lalu, sebut Adi, Mahfud memiliki basis elektoral yang cukup kuat di daerah Jawa Timur, khususnya kalangan Nahdlatul Ulama (NU) Gusdurian.

"Mahfud MD saya kira memiliki elektabilitas, popularitas, kompetensi, integritas yang di atas rata-rata dinilai kuat di Jawa Timur dan mewakili kelompok NU ya garis Gusdurian tentu saja," tutur Adi.

Oleh karena itu, Adi mengatakan bahwa Ganjar bisa mengkondisikan kekuatan politik di Jawa Timur, khususnya kalangan NU, bila memilih Mahfud.

"Kalau Mahfud yang diterima jadi pendamping sebagai cawapres maka dinilai punya potensi mengkonsolidasi kekuatan politik di Jawa Timur dan kalangan NU terutama garis NU yang berafiliasi dengan Gusdurian," kata Adi.

Kendati demikian, Adi mengatakan bahwa Mahfud memiliki kelemahan, yakni tidak memiliki partai politik (parpol).

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Adu Strategi Jabar-Jatim di Balik Wacana Duet Ganjar-RK dan Ganjar-Mahfud", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2023/09/17/11252901/adu-strategi-jabar-jatim-di-balik-wacana-duet-ganjar-rk-dan-ganjar-mahfud

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved