Viral
Curhat Ayah Siswi SD yang Matanya Dicolok Dengan Tusuk Bakso, Akui Dipersulit untuk Lihat CCTV
Orang tua korban penganiayaan yang anaknya mengalami kebutaan mengaku tak bisa melihat rekaman CCTV detik-detik kejadian tersebut.
Penulis: Tribun Network | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
TRIBUNSOLO.COM - Orang tua korban penganiayaan yang anaknya mengalami kebutaan mengaku tak bisa melihat rekaman CCTV detik-detik kejadian tersebut.
Diketahui sebelumnya, SA (8) siswi kelas 2 Sekolah Dasar (SD) di Gresik mengalami kebutaan setelah matanya dicolok kakak kelas menggunakan tusuk bakso.
Baca juga: Pilu Siswi SD di Gresik, Matanya Buta Permanen Usai Dicolok Pakai Tusuk Bakso oleh Kakak Kelas
Samsul Arif (36) mengaku tak terima atas kejadian yang menimpa anaknya tersebut.
Namun, ia justru merasa dipersulit oleh pihak sekolah untuk melihat rekaman CCTV tersebut.
"Anak saya mengalami buta permanen, saya datang ke sekolah, saya tidak terima untuk mencari tahu siapa pelakunya. Anak saya nggak tahu siapa nama pelakunya, tapi tahu wajahnya saja. Saya minta CCTV katanya tidak ada rekaman CCTV. Dipersulit. Saya laporkan ke Polres Gresik," kata Samsul, Sabtu (16/9/2023), dikutip dari TribunJatim.
Akhirnya, Samsul pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik pada 28 Agsustus 2023 lalu.
Dikatakan Samsul, selain dianiaya kakak kelasnya, SA juga ternyata menjadi korban bullying hingga pemalakan.
Menurut Samsul, SA sempat menceritakan bahwa sebelum kejadian, putrinya itu dipalak kakak kelasnya.
Namun, saat itu SA menolaknya dan justru dianiaya.
"Anak saya tidak mau, wajah anak saya ditutupi tangan kemudian dicolok tusuk bakso itu. Dicolok-colokkan dari atas ke bawah kena bagian mata kanan anak saya. Anak saya takut membasuh matanya dengan air, dan mengusapnya dengan seragam," tambah Samsul.
Dikatakan Samsul, saat anaknya pulang sekolah, ia melihat ada bekas darah di seragam SA.
Kepada Samsul, SA mengeluh mata kanannya tidak bisa melihat.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di RSUD dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur, diketahui ada kerusakan pada syaraf mata kanan SA.
Usai Kejadian, SA Terlihat Ketakutan
Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KB,PP, dan PA), dr Titik Ernawati mengaku prihatin atas kejadian kekerasan terhadap anak terebut.
Sejak menerima laporan terkait kasus SA pada 4 September 2023 masuk ke Dinas KBPPPA, Titik mengaku langsung menerjunkan tim untuk melakukan pendampingan psikologis kepada korban.
"Dari assesmen sementara, korban mengalami trauma, Senin depan kami bersama tim psikolog juga akan melakukan asesment lagi. Kami sudah janjian senin habis dhuhur," kata Titik, Minggu (17/9/2023), dikutip dari TribunJatim.
Pihaknya mengatakan sudah koordinasi dengan Dispendik Gresik.
Sementara itu, Kiki Ramadani, ibu korban menegaskan saat ini kondisi psikologi SA mengalami trauma dan takut.
"Pasca kejadian nahas itu, masih trauma, seperti ketakutan," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa tragis yang meninmpa SA itu terjadi pada Senin (7/8/2023) lalu saat korban mengikuti acara lomba-lomba 17 Agustus.
Tak berselang lama, korban ditarik oleh diduga kakak kelasnya menuju ke sebuah lorong yang berada di antara ruang guru dan pagar sekolah.
Kisah Haru dan Inspiratif Tukang Sepuh Emas di Solo Kuliahkan 2 Anaknya di ITB, Didatangi Rektor |
![]() |
---|
Sosok Sudewo Bupati Pati Viral Naikkan PBB 250 Persen: Lulusan UNS, Pernah Nyalon Bupati Karanganyar |
![]() |
---|
Viral di Solo, Beredar Unggahan Tanah Nganggur 2 Tahun Bakal Disita Negara, Cek Faktanya |
![]() |
---|
Setelah Terima SK PPPK, Puluhan Guru di Sejumlah Daerah Izin Gugat Cerai Suami, Termasuk di Wonogiri |
![]() |
---|
Viral Oknum Opang Maksa Hentikan Taksi Online, Padahal Ada Penumpang Ibu Gendong Bayi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.