Tribun Solo Wiki
Biodata Imam Fitri Rahmadi, Anak Petani di Klaten yang Raih Gelar S3 di Austria
Imam sempat menempuh pendidikan dan mondok di MTs Islam Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo.
Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Menuntut ilmu setinggi mungkin menjadikan Imam Fitri Rahmadi (32) anak petani asal Klaten ini menyelesaikan pendidikan S3 nya di Linz School of Education (LSEd), Johannes Kepler Universität Linz, Austria.
Imam merupakan putra pertama dari 3 bersaudara pasangan Sugiarto dan Sudiyem.
Sugiarto dan Sudiyem bekerja sebagai petani dan guru di wilayah Desa Dengkeng, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten.
"Ibu saya guru SD, dulu ibu juga minta anaknya jadi guru juga," ujar Imam.
Lulus dari SD Negeri Dengkeng tahun 2002, ia lalu menempuh pendidikan dan mondok MTs Islam Al Mukmin ,Ngruki, Sukoharjo.
Setelahnya, Imam bersekolah di MAPK MAN 1 Surakarta.
Pendidikan sarjana S1 Imam sendiri mengambil Pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mengingat dirinya pernah belajar agama di pondok.
"Saat itu saya lihat peluang guru pendidikan agama Islam masih sedikit, jadi kalau lulus masih bisa diangkat (PNS)," jelasnya.
Demikian, ia tak langsung begitu saja berhenti di situ. Imam ingin melebihi ekspektasi orangtua. Terlebih setelah melihat dosen yang kuliah di luar negeri.
Baca juga: Jika Sandiaga Uno tak Dipilih Jadi Cawapres Ganjar, PPP Legowo: Siap Ikuti Keputusan Koalisi
"Saya tertantang untuk melebihi ekspektasi orang tua, dan juga terinspirasi dari dosen saya yang kuliah di luar negeri. Kok pinter-pinter, jadi saya kuliah lagi S2," katanya.
"Setelah itu ada niatan pengen pendidikan lebih tinggi sampai puncak," tambahnya.
Imam lalu mencari informasi terkait beasiswa pendidikan di luar negeri, dan didapatkan beasiswa dari Kementerian Pendidikan di Indonesia yang bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan Austria.
"Ada teman dosen yang kuliah di luar negeri kasih informasi beasiswa itu, sebelumnya juga ikut program talent scouting dari Dikti. Lalu di prioritaskan ikut Peningkatan Keterampilan Bahasa Inggris (PKBI) selama 3 bulan," jelasnya.
Berangkat ke Austria tahun 2019, Ia merampungkan studi di Department of Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) Education tahun 2023.
COVID-19, Ibunda Wafat
Selama menempuh pendidikan di Austria, Imam merasakan betul bagaimana di kepung wabah di negeri orang.
Ditambah anak istrinya saat itu belum berada di Austria menemaninya. Untungnya, pelajaran kemandirian yang ia dapat ketika menjadi santri di sebuah pesantren di Solo banyak membantunya untuk survive di negeri orang.
Selama studi ia juga terlibat dalam proyek penelitian Erasmus+, yaitu STEAMTeach: STEAM Education for Teaching Professionalism dan STEAM-BOX: Courses, Tools, Resources for Teachers.
"Ibu sudah wafat setahun yang lalu, saat masih di austria juga" ucapnya.
Imam sendiri belum bisa pulang hingga saat ini, ia hanya bisa mendoakan dari jauh.
Sementara bapak kandung Imam masih berkebun ke sawah.
Ia mengaku biasa pulang ke Klaten setahun sekali.
"Selama 4 tahun di austria ini baru pulang sekali, karena covid jadi tidak bisa setahun sekali," paparnya.
Ia lalu membuat disertasi berjudul Exploratory Studies of User-generated Microgames for Supporting Learning (Studi Eksplorasi Game Mikro Buatan Pengguna untuk Mendukung Pembelajaran), membuatnya meraih gelar PhD.
"Tesis saya tentang game kecil untuk mendukung pembelajaran, singkat namun penuh makna dan menyenangkan," kata Imam.
Ketersediaan game mikro buatan pengguna Internet (user-generated microgames) yang semakin banyak dan mudah ditemukan pada platform pembelajaran terbuka (open learning platform), namun masih minim digunakan untuk mendukung pembelajaran.
Baca juga: Chord Kunci Gitar & Lirik Lagu Disaat Aku Mencintaimu - Dadali : Mengapa Kau Pergi,Mengapa Kau Pergi
“Riset yang saya lakukan didasari atas keprihatinan akan kondisi pembelajaran khususnya pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar di Indonesia,” tuturnya.
Temuan penelitian sendiri berimplikasi kepada para pengguna (users) platform pembelajaran terbuka untuk memperhatikan tujuan pembelajaran, karakter terbaru, dan kemungkinan bermain bersama dalam mengembangkan game mikro.
Bagi pengajar sendiri, mereka dapat memanfaatkan game mikro buatan pengguna secara kreatif baik untuk menyampaikan materi pembelajaran, menguasai keterampilan, atau meningkatkan literasi.
Penelitiannya pun melibatkan 4 guru Sekolah Dasar di Indonesia dimana tersebar di Jakarta, Depok, Pangkal Pinang, dan Madura.
Imam saat ini bekerja sebagai dosen di Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung dan juga founder Akademik Ekselen Indonesia (Akselensia), selesai menempuh pendidikannya ia ingin meningkatkan kualitas akademik di Indonesia dalam makna seluas-luasnya. Baik keterampilan berfikir, menulis, penelitian, maupun publikasi ilmiah.
"Kedepan saya terpikir mengembangkan edukasi STEM, baik di Klaten maulun di Bangka Belitung tempat asal Istri," pungkasnya.
Berikut biodata Imam Fitri Rahmadi :
Nama: Imam Fitri Rahmadi, S.Pd.I., M.Pd., PhD.
Tempat Tanggal Lahir: Klaten, 18 April 1991.
Nama Istri: Fitria Takhlisi
Nama Anak:
-Arsakaya Raffa Rahmadi.
-Admajaya Daffa Rahmadi.
Nama Bapak: Sugiarto.
Nama Ibu : Sudiyem.
Riwayat Pendidikan:
1. Doktor Pendidikan, Johannes Kepler Universität Linz Austria, 2019 –2023.
2. Master Teknologi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta, 2013 –2016.
3. Sarjana Pendidikan Agama Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008 – 2013.
4. MAPK MAN 1 Surakarta 2005 – 2008.
5. MTs Islam Al Mukmin Ngruki 2002 – 2005.
6. SD Negeri Dengkeng Wedi Klaten 1996 – 2002.
7. TK ABA Dengkeng Wedi Klaten 1994 – 1996.
Riwayat Pekerjaan:
-Dosen Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Januari 2023 – Sekarang.
-Tutor tutorial online Universitas Terbuka, Februari 2014 – Sekarang.
-Dosen Universitas Pamulang, Maret 2017 – December 2022.
-Staf akademik Lembaga Pengembangan Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, Januari 2015 – Desember 2016.
-Sekretaris redaksi akumassa.org, Maret – Mei 2013.
-Kontributor lepas akumassa.org, Desember 2009 – Mei 2013.
-Fotografer buku Atlas Walisongo, Desember 2011.
(*)
Asal-usul Nama Dusun Ngruweng di Klaten Jateng, Ada yang Bilang Teriakan Orang Karena Dibegal |
![]() |
---|
3 Fakta Menarik Ciu Bekonang Sukoharjo Jateng : Ada Sejak Penjajahan Belanda, Bukan Sekedar Miras |
![]() |
---|
Sejarah Ciu Bekonang Sukoharjo Jawa Tengah, Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan Belanda |
![]() |
---|
Asal-usul Pasaran Kliwon Bekonang Sukoharjo Jateng: Buka Mengikuti Penanggalan Jawa |
![]() |
---|
Biodata Purwono, Satu-satunya Kader Lawas PDIP Solo Jateng yang Maju Penjaringan Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.