Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Nasib Kepsek yang Siswinya Buta Dicolok Kakak Kelas, Terancam Sanksi Diturunkan Jabatannya Jadi Guru

Umy Latifah kini harus menanggung risiko atas peristiwa butanya seorang siswinya berinisial SA (8) akibat dicolok tusuk sate oleh kakak kelasnya.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Kolase Bangkapos.com / Tribun
Sikap Umy Latifah, Kepala Sekolah SDN 236 Gresik dikritik terkait kasus siswinya dicolok kakak kelas hingga buta. 

TRIBUNSOLO.COM - Karier Kepala Sekolah SDN I Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Umy Latifah kini terancam.

Umy Latifah kini harus menanggung risiko atas peristiwa butanya seorang siswinya berinisial SA (8) akibat dicolok tusuk sate oleh kakak kelasnya.

Sebab, kepala sekolah ini memilih diam dan tidak mau menjenguk sang siswi yang telah menjadi korban kekerasan di sekolah.

Baca juga: Pilu Siswi SD di Gresik, Matanya Buta Permanen Usai Dicolok Pakai Tusuk Bakso oleh Kakak Kelas

Bahkan ketika dimintai keterangan oleh wartawan, Umy juga menolak.

Kabar terbaru, Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik mengancam akan mencopot jabatan Umy Latifah sebagai kepala sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Gresik, S. Hariyanto, menyebut sanksi untuk Umy Latifah itu harus menunggu penyelidikan polisi terlebih dahulu.

"Artinya kita lihat dulu seberapa jauh bukti yang menunjukkan kepala sekolah itu, tanggungjawabnya bisa ringan, berat, atau sedang. Nanti kerjasama dengan BKPSDM untuk merumuskan itu. Bisa dijadikan guru maksimalnya, bisa dijadikan guru. Saat ini masih kepala sekolah sambil menunggu hasil penyelidikannya," ujarnya, Senin (18/9/2023).

Hariyanto menjelaskan, kepala sekolah harus bertanggung jawab terkait kasus ini, sembari menunggu hasil penyidikan.

Baca juga: Persis Solo Diuntungkan Jelang Lawan Persib, Pelatih Anyar Lawan Akui Buta dengan Permainan Persis

"Intinya kepala sekolah harus tanggung jawab apapun yang terjadi, apapun bentuknya di lembaga pendidikan," pungkasnya.

Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan saat ini kasus penganiayaan di bawah umu ritu sudah masuk tahap penyidikan.

"Sabtu malam sudah gelar perkara ini untuk meningkatkan kasus dari lidik menjadi penyidikan," kata Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan.

Selain naik ke tahap penyidikan, Satreskrim Polres Gresik juga membentuk tim khusus beranggotakan 35 orang.

"Tim khusus berisi 35 orang untuk mempercepat perkara ini karena banyak saksi diperiksa," tambahnya.

Barang bukti yang yang diamankan DVR CCTV dari rekaman CCTV yang terpasang di lingkungan sekolah serta baju korban.

Sebanyak tujuh orang telah diperiksa sebagai saksi. Terdiri dari guru, kepala sekolah, dan keluarga korban.

Baca juga: Sosok Wali Murid yang Ketapel Guru di Bengkulu hingga Buta, Punya Catatan Hitam di Masa Lalu

"Rekaman CCTV ada, kami belum bisa memastikan penghapusan rekaman CCTV karena itu nanti DVR dibawa ke Lab forensik hari ini," ungkapnya.

Sementara ini, hingga kini kondisi mata kanan SA masih belum bisa melihat.

Bocah berusia 8 tahun itu pun belum mau masuk sekolah.

Tak Mau Tengok Korban

Sebelumnya, sikap Umy Latifah, Kepala SD di Menganti, Gresik yang siswinya berinisial SA (8) buta diduga matanya dicolok tusuk bakso oleh temannya, jadi sorotan.

Sikap Umy Latifah sempat membuat keluarga SA kecewa karena dinilai tidak ada niat baik untuk menyelesaikan masalah ini.

Samsul Arif (36), ayah korban SA mengatakan, sejak awal, UMy Latifah tidak bisa diajak komunikasi baik-baik.

"Keinginan saya ada sanksi dari Dispendik karena tidak kooperatif, kalau bisa diganti saja yang layak, yang mau menerima masukan wali murid," kata Samsul saat ditemui di kediamannya, Sabtu (16/9/2023).

Samsul mengaku sejak kejadian itu, kepala sekolah Umy Latifah tak kunjung menjenguk. Sejak di rumah, hingga di rujuk ke rumah sakit berkali-kali.

"Hanya guru saja," katanya.

Baca juga: Kisah Zaharman, Guru yang Matanya Buta Permanen Gegara Diketapel Wali Murid, Ini Pengakuan Pelaku

Termasuk ketika Samsul mendatangi sekolah meminta rekaman CCTV untuk mencari keberadaan pelaku pemalakan di sekolah yang berujung mata anaknya buta karena dicolok tusuk bakso.

Saat itu, Samsul dipersulit, hingga akhirnya Samsul melaporkan peristiwa ini ke Mapolres Gresik.

Tim penyidik dari Unit PPA Satreskrim Polres Gresik datang ke sekolah. Melakukan penyilidikan termasuk meminta keterangan dari kepala sekolah dan keluarga korban. Begitu juga Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik.

Sementara itu, kepala sekolah UPT SD 236 Gresik Umy Latifah enggan merespon usai ditemui di sekolah.

Umy langsung berjalan menghindari awak media. Seketika itu dia berhenti dan mengacungkan jari.

"Sorry, saya punya hak untuk tidak berbicara," katanya singkat.

Setelah itu Umy langsung menutup pintu kaca ruang kepala sekolah.

Umy dan wali kelas SA sudah dimintai keterangan oleh penyidik PPA Satreskrim Polres Gresik.

"Kepala sekolah sama wali kelas sudah kami periksa, setelah di tim datang ke sekolah, keduanya kami periksa di Polsek Menganti. Kemungkinan besok penjaga sekolah akan diperiksa," kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik, Ipda Hepi Muslih Riza kepada Surya, Minggu (17/9/2023).

Kepala sekolah tempat SA belajar, dalam pemeriksaan tersebut tidak mengetahui persis kejadian tersebut, termasuk wali kelas.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved