Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Babak Baru Kasus Mata Siswa SD di Gresik Buta Usai Dicolok Teman, Polisi Tak Temukan Tanda Kekerasan

Dari hasil temuan terbaru polisi, tidak ditemukan  adanya tanda kekerasan yang membuat mata kanan SAH buta.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNJATIM.COM/WILLY ABRAHAM
(Kiri) Korban, SAH (8) duduk ditengah kedua orang tuanya. (Kanan) Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani mengunjungi kediaman SA (8) siswi kelas 2 SD yang mengalami kebutaan, usai dicolok tusuk bakso, Selasa (19/9/2023). 

TRIBUNSOLO.COM - Hingga saat ini penyebab kebutaan yang dialami SAH (8), siswi SD di Gresik, Jawa Timur, masih menjadi misteri.

Dari hasil temuan terbaru polisi, tidak ditemukan  adanya tanda kekerasan yang membuat mata kanan SAH buta.

Padahal sempat ramai jika SAH mengalami buta seusai dicolok pakai tusuk bakso oleh kakak kelasnya.

Baca juga: Nasib Kepsek yang Siswinya Buta Dicolok Kakak Kelas, Terancam Sanksi Diturunkan Jabatannya Jadi Guru

Terkait dugaan penganiyaan itu, SAH pun telah menjalani visum di RSUD Ibnu Sina Gresik dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) di RS PHC Surabaya, Rabu (20/9/2023) kemarin.

Kapolres Gresik, AKBP Adhitya Panji Anom menjelaskan berdasarkan hasil visum, mata kanan korban dinyatakan normal.

"Jadi hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter tidak ditemukan pendarahan pada sobekan mata dan hasil visum pelendir bola mata dalam keadaan normal,"

"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," ucapnya, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Pilu Siswi SD di Gresik, Matanya Buta Permanen Usai Dicolok Pakai Tusuk Bakso oleh Kakak Kelas

Sementara dari hasil MRI, Dokter Spesialis Mata RSUD Ibnu Sina Gresik Bambang Tuharianto membenarkan bahwa mata sebelah kanan SAH mengalami penurunan penglihatan.

Hasil MRI di RS PHC Surabaya itu diketahui langsung dikirimkan langsung ke RS Ibnu Sina Gresik.

Bambang juga menambahkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Jadi penglihatan yang dikeluhkan, betul, terjadi penurunan penglihatan di mata kanan. Mata kiri batas normal untuk melihatnya,"

"Pemeriksaan fisik di alat-alat Ibnu Sina tidak ditemui kelainan apapun. Pemeriksaan MRI tidak didapatkan kelainan apapun, kelainan-kelainan saraf tidak ada secara anatomi komponen-komponen melihat ini bekas terjadi kekerasan, itu saja," beber dr Bambang, Kamis (21/9/2023) seperti yang diwartakan TribunJatim.com.

Baca juga: Sosok Wali Murid yang Ketapel Guru di Bengkulu hingga Buta, Punya Catatan Hitam di Masa Lalu

Tim dokter juga tak menemukan penyebab penurunan penglihatan tersebut.

"Tidak ada satupun yang menyebabkan, ini tidak ketemu apa-apa," katanya.

Tak Ada Saksi yang Melihat Langsung

Sementara itu, polisi juga sudah membentuk tim khusus pun telah memeriksa sejumlah saksi.

AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan, sudah ada 47 saksi yang diperiksa atas kasus ini.

Dari puluhan saksi tersebut, belum ada satu pun saksi yang melihat langsung soal peristiwa yang dialami SAH.

"Dari semua keterangan yang dikumpulkan, belum ada yang melihat langsung kejadian terkait peristiwa tersebut (kekerasan di sekolah)," ujarnya.

Meski begitu, pihaknya akan terus menambah jumlah saksi untuk memperkaya keterangan.

"Kami akan terus menambah jumlah saksi untuk menambah keterangan," ungkapnya.

(*)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved