Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kebakaran Gunung Merbabu

LOKASI Kebakaran Gunung Merbabu : Tebing Jurang, Jalur yang Jarang Dilalui Manusia

Di sisi lain, Petrus menduga kebakaran itu terjadi akibat kekeringan yang melanda wilayah tersebut.

Istimewa
Kebakaran di kawasan Taman Nasional gunung Merbabu (TNGMb). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Lokasi kebakaran hutan di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb) yang terjadi Kemarin Kamis (20/9) berada di tepi jurang.

Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi mengatakan lokasinya juga jarang dilalui oleh manusia.

Disinggung apakah kebakaran disebabkan sengaja oleh manusia, Petrus menampiknya.

Dia menegaskan kejadian kali ini dikarenakan faktor alam.

"Kondisi alam (penyebab kebakaran), karena kondisi terbakarnya di jalur yang jarang dilalui manusia. Tebing jurang," kata Petrus, saat ditemui TribunSolo.com di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jumat (21/9/2023).

Di sisi lain, Petrus menduga kebakaran itu terjadi akibat kekeringan yang melanda wilayah tersebut.

Terutama akibat ada gesekan antar ranting yang menimbulkan percikan api.

Baca juga: Kebakaran di Gunung Merbabu Padam, Petugas Tetap Pantau, Waspada Masih Ada Titik Api 

Baca juga: Cegah Titik Api Baru di Gunung Merbabu, 100 Relawan Siaga, Cangkul Hingga Penyemprot Disiapkan

"Diduga terjadi karena ada gesekan ranting satu dengan yang lain, sehingga timbul percikan," ujar Petrus.

Menurutnya, di wilayah tersebut tengah terjadi kekeringan akibat musim kemarau yang melanda.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kebakaran Gunung Merbabu itu sudah padam pagi tadi.

"Alhamdulillah, tadi pagi sudah dilakukan pengecekan oleh relawan, warga, dan TNI-Polri. Sudah dinyatakan padam," ucapnya.

Pemadaman api dilakukan dengan melakukan pengairan pada lokasi titik terbakar, dengan menggunakan pipa pengairan warga.

Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir titik api dan bara api supaya tidak tertinggal.

"Pemadaman juga dibantu alam, karena angin tidak kencang juga. Jadi memudahkan proses pemadaman api," paparnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved