Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten

Tren Sakit Batuk Kering Terjadi di Klaten, Dinas Kesehatan Sebut Bukan Batuk Infeksi Tapi Alergi

Sakit batuk kering ini dipengaruhi suhu udara belakangan ini yang bisa mencapai 39-40 derajat Celcius saat di siang hari.

SHUTTERSTOCK
Ilustrasi batuk. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana 

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN- Cuaca dengan suhu tinggi membuat beberapa warga Klaten mengalami sakit batuk kering.

Hal tersebut dapat berdampak ke gangguan pernafasan.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten, Dr. Anggit Budiarto mengungkapkan kondisi tersebut dipengaruhi suhu belakangan ini.

Suhu udara saat siang sendiri bisa mencapai 39 hingga 40 derajat Celsius.

Tingginya suhu tersebut berpengaruh terhadap kondisi lingkungan.

Baca juga: Akibat Angin Lesus Terbangkan Seng di Ngawen Klaten : Tercampur Pasir & Rumput, Kualitas Sohun Turun

"Otomatis semua komponen menjadi kering, baik udara maupun komponen lain yang berpotensi jadi debu," ujar Anggit kepada TribunSolo.com.

"Daun dan ranting dengan posisi kering lebih mudah bertebaran, debu juga mudah terhirup manusia," tambahnya.

Hal tersebut dipaparkan olehnya berdampak ke pernafasan, sehingga menyebabkan gangguan pernafasan.

"Tren batuk yang mendominasi, dan batuknya batuk kering," ucap dia.

"Bukan batuk infeksi, tapi batuk alergi," tambahnya.

Baca juga: Daftar Kepala Desa Hasil Pilkades Serentak Gelombang Pertama 2023 yang Dilantik oleh Bupati Klaten

Ia menambahkan batuk alergi sendiri tidak begitu memberi dampak infeksi.

Namun demikian jika batuk alergi perlu berhati-hati.

"Keseringan itu (batuk alergi) bisa membuat gangguan di seluruh tubuh," ucapnya.

Gangguan yang dimaksud diantaranya pusing, badan sakit-sakit karena seringnya batuk, bahkan berat badan dapat menurun.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved