Ratusan Kios dan Los Pedagang di Pasar Slogohimo Wonogiri Ludes Terbakar, Pasar Darurat Disiapkan

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Ratusan kios maupun los pedagang di Pasar Slogohimo di Wonogiri ludes dalam kebakaran hebat yang terjadi pada Kamis (28/9/2023) sore.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo menyampaikan keprihatinan atas musibah kebakaran yang terjadi di Pasar Slogohimo.

Dia berharap kejadian itu menjadi pembelajaran bersama agar terus ekstra berhati-hati.

"Agar potensi keamanan jangan sampai nanti ada kondisi yang memicu terjadinya musibah kebakaran, seperti misalnya instalasi listrik, gas dan yang lain," jelasnya, Jumat (29/9/2023).

Jekek, begitu juga dia disapa mengatakan total ada ratusan kios maupun los di Pasar Slogohimo yang terdampak kebakaran itu.

Menurut dia, lebih dari 50 persen dari total kios dan los disana terdampak.

"Berdasarkan laporan dari dinas, di Pasar Slogohimo ada 212 kios, yang terdampak 120. Untuk los total ada 695 yang terdampak 400. 50 persen lebih kena dampak musibah kebakaran," kata Jekek.

Baca juga: Sejarah Pasar Slogohimo Wonogiri yang Terbakar : Ada Sejak 1970-an, Sempat di Pinggir Jalan Raya

Baca juga: BERITA FOTO Kebakaran Pasar Slogohimo Wonogiri : 2 Jam Lebih Api Berkobar, Ludeskan Kios-kios

Atas kondisi itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk membahas penanganan darurat usai kebakaran itu.

Dalam waktu dekat pihaknya akan membangun pasar darurat.

Para pedagang yang terdampak akan direlokasi di pasar darurat itu.

Menurut Jekek, bisa saja anggaran pasar darurat menggunakan BTT.

Adapun lokasi pasar darurat akan menggunakan lapangan Desa/Kelurahan terdekat.

Lahan lapangan itu merupakan aset milik Pemkab, sehingga tidak ada kendala teknis jika digunakan untuk pengalihan sementara.

"Nanti akan bangun pasar darurat, mengingat fungsi pasar punya peran cukup strategis kaitannya dengan media ekonomi di Slogohimo," ujarnya.

Jekek menambahkan dalam waktu dekat akan menggelar sosialisasi dan mediasi dengan para pedagang.

Tujuannya adalah musibah kebakaran itu tak menimbulkan persoalan baru karena sumbatan komunikasi.

"Nanti mengundang paguyuban pedagang agar segera ada kepastian, sehingga tak timbul spekulasi," pungkasnya.