Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Lewat Pantun, Anies Baswedan Akui Ganjar & Prabowo Lawan Berat di Pilpres : Masio Ngeri Tak Imbangi

Saat menyampaikan pidato, Anies dan Cak Imin sama-sama membacakan pantun tentang optimisme menghadapi lawan berat di Pemilu 2024.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
YouTube Mata Najwa
Kandidat Capres 2024 Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. 

TRIBUNSOLO.COM - Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bersafari politik di Banyuwangi, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Di tengah acara safari politik itu, Anies Baswedan dan Cak Imin berbagi pantun untuk para pendukungnya.

Saat menyampaikan pidato, Anies dan Cak Imin sama-sama membacakan pantun tentang optimisme menghadapi lawan berat di Pemilu 2024.

Baca juga: Demokrat Bantah Jokowi dan SBY Bertemu Bahas AHY Jadi Menteri, Ini Isi Pembicaraan Mereka

Hal itu disampaikan Anies dan Cak Imin di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Desa Karangdoro, Banyuwangi, Kamis (28/9/2023).

"Iwak teri, campur kemangi." 

"Masio lawane ngeri, tak imbangi," ungkap Anies Baswedan.

 

Langkah Anies Baswedan dan Cak Imin untuk memenangi kontestasi politik 2024 memang cukup berat, pasalnya dalam berbagai hasil survei paslon AMIN selalu menempati posisi buncit.

Neski demikian, Bakal Calon Presiden dari Koalisi Persatuan untuk Pembangunan Anies Baswedan menyebut dirinya tidak mempermasalahkan hasil survei yang selalu menempatkannya di posisi paling bawah.

Dalam berbagai hasil survei lembga, Anies Baswedan tak mampu mengejar elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Menurut Anies, survei saat ini tidak bisa menggambarkan hasil pemungutan suara Pilpres yang akan digelar 14 Februari 2024 mendatang.

Baca juga: Elektabiltas Ganjar Tertinggi di Kalangan NU di Jatim, Prabowo dan Anies Berebut Suara Muhammadiyah

"Bulan lalu saya ditanya survei, dua bulan lalu ditanya survei, satu bulan lalu juga ditanya survei. Setiap survei itu menggambarkan potret hari ini."

"Angkanya bisa gonta ganti. Sementara, pemilu itu potret di tanggal 14 Februari," kata Anies usai menghadiri peresmian Posko Aswaja di Kampung Ndresmo Surabaya, Minggu (1/10/2023) malam.

Dirinya lalu berkaca pada Pilkada DKI 2017 lalu.

Kala itu tidak ada satu pun lembaga survei yang mengunggulkannya.

Baca juga: Alasan Elektabilitas Anies Baswedan Masih Rendah di Jawa Timur, Padahal Sudah Gaet Cak Imin

"Pengalaman kami ketika Pilkada DKI tidak ada satu lembaga survei pun yang menempatkan kami nomor dua, apalagi nomor satu. Semua menempatkan nomor 3. Apakah benar hasilnya seperti itu? Ternyata tidak," jelasnya.

Menurut Anies, saat ini yang terpenting adalah bagaimana ia dan tim bergerak menjangkau, menyapa dan bersilaturahim dengan semua masyarakat.

"Saya yakin bahwa rakyat Indonesia menginginkan adanya keadilan, menginginkan adanya pembaharuan," terangnya.

Diketahui, dalam Survei Indikator Politik terbaru mengungkap dalam simulasi 34 nama, elektabilitas Ganjar Pranowo tertinggi dengan angka 38 persen.

Baca juga: Pengamat Sebut Ada Indikasi Habib Rizieq Dukung Anies Baswedan, Tunggu Reaksi Nahdliyin Pro Cak Imin

Disusul Prabowo Subianto dengan angka 28,3 persen, dan Anies Baswedan 11,2 persen.

Di posisi keempat ada nama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dengan elektabilitas 2,2 persen, disusul Mahfud MD 1,9 persen.

Untuk pasangan Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar elektabilitasnya berada di posisi ke 11 dengan angka 0,5 persen.

Saat dikerucutkan menjadi 19 nama, posisinya tak jauh berbeda.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved