Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali

Langkah Pemkab Boyolali Atasi Serangan Monyet Lereng Merapi : Dilepasliarkan Jauh Kawasan Penduduk

Serangan monyet ekor panjang meresahkan warga di lereng timur Gunung Merapi.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Istimewa
Warga Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, membuat jebakan monyet ekor panjang, Rabu (4/10/2023) (Istimewa/Dok. Warga) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRUBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Serangan monyet ekor panjang meresahkan warga di lereng timur Gunung Merapi.

Bagaimana tidak, ada banyak sekali koloni yang jika dijumlah mencapai ribuan ekor monyet.

Bahkan, di Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, diakui Sekdes Sri Hartono lebih banyak ketimbang warganya.

Pemkab Boyolali pun langsung turun tangan mengatasi permasalahan warga ini.

Diskusi bersama warga dan instansi terkait lainnya, dihasilkan kesimpulan.

Baca juga: Aksi Warga Sangup Boyolali Atasi Serangan Monyet Lereng Merapi : Pasang Jebakan Kayu dan Bambu

Warga menangkap monyet itu dengan perangkap.

Pemerintah yang akan membawanya pergi jauh dari kawasan dari lereng Merapi.

Asisten 2 Sekda Boyolali,Insan Adi Asmono mengakui telah melakukan focus group discussion (FGD) bersama.

FGD ini diikuti Warga, tokoh masyarakat, Pemdes, Camat, Dinas Lingkungkungan hidup (DLH), Dinas Pertanian dan lainnya.

Diskusi itu menghasilkan kesepakatan warga yang menangkap monyet dengan cara dijebak.

Lalu, monyet itu dikumpulkan dan akan diambil oleh BKSD untuk dilepas liarkan.

"Monyet akan dikembalikan ke habitatnya di pulau yang jauh dari kawasan penduduk," ujar Insan.

Baca juga: Monyet Ekor Panjang Kian Meresahkan, Sudah Berani Masuk Rumah Warga Lampar Boyolali 

Karena memang, monyet yang tertangkap ini tak boleh dibunuh.

Insan mengaku dipilihnya Desa Sangup dalam penanganan hama monyet ini karena desa tersebut berada paling atas atau paling dekat dengan hutan kawasan Perhutani. 

“Kalau Sangup clear, maka desa lain juga clear,” tambahnya.

Diakui, pihaknya beserta BKSDA sekedar memfasilitasi, warga sendiri yang bergerak melakukan penangkapan dengan sistem jebakan.

“Kami juga akan support jika desa lain juga ikut bergerak,” jelasnya.

Kawanan monyet, lanjut Insan, sudah sangat meresahkan warga.

Pasalnya, tanaman sayuran, tembakau, jagung habis diserang hewan tersebut.

Sekarang ini, warga hanya berani menanam tembakau yang dilakukan setahun sekali.

(*) 

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved