Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Rocky Gerung Sebut Kesabaran Megawati Sedang Diuji: Harusnya Pecat Jokowi dan Gibran dari PDIP

Pasalnya diketahui Projo seusai acara mendeklarasikan Prabowo Subianto untuk didukung di Pilpres 2024.

Tribun Batam/Istimewa
Rocky Gerung. 

TRIBUNSOLO.COM - Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti terkait langkah sikap dua kader mereka, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang sama-sama hadir dalam Rakernas VI Relawan Pro Jokowi (Projo).

Menurutnya kini kesabaran Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, tengah diuji.

Baca juga: Soal Gibran Jadi Cawapres Pendamping Prabowo, DPP Gerindra Tunggu Keputusan Ketum Partai Koalisi

Pasalnya diketahui Projo seusai acara mendeklarasikan Prabowo Subianto untuk didukung di Pilpres 2024.

Meski demikian Jokowi dalam berpidato tidak mengucapkan dukungannya terhadap bacapres tertentu.

Terkait hal tersebut Rocky menilai, pubik mungkin berpandangan agar Megawati memecat Jokowi dan Gibran dari PDIP

"Kira-kira batas kesabaran Megawati akan diuji hari-hari ini."

"Tapi saya kira, dalam pikiran publik, sebaiknya ini yang terjadi tuh. Harusnya Mega langsung secara deklarasi pecat Gibran dan pecat Jokowi. Kan itu yang ditungggu publik kan," ungkap Rocky, Sabtu (14/10/2023), dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official.

Diketahui, peluang Gibran untuk maju Pilpres 2024 sebagai cawapres terganjal Undang-Undang No 7 tahun 2017 pasal 169 huruf q, yang mensyaratkan usia capres maupun cawapres harus 40 tahun ke atas.

Aturan tersebut tengah diuji materi di Mahkamah Konstitusi (MK), dan para hakim akan mengumumkan keputusannya pada Senin (16/10/2023).

Namun, uji materi itu dinilai banyak pihak hanya untuk memberi karpet merah terhadap Gibran untuk maju Pilpres 2024. Terlebih, Ketua MK, Anwar Usman adalah ipar Jokowi.

Ketua MK Anwar Usman saat ditemui di kawasan Gedung MK, Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Ketua MK Anwar Usman saat ditemui di kawasan Gedung MK, Jakarta, Selasa (3/10/2023). (Tribunnews.com/ Mario Sumampow)

 

Baca juga: Gibran Berangkat dari Solo Hadiri Rakernas Projo di Jakarta, Ketum PAN : Tanda-tanda Cawapres

Gibran Auto Keluar dari PDIP jika Maju Jadi Cawapres Prabowo

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, menanggapi soal nama Gibran Rakabuming Raka yang kian menguat menjadi pendamping bakal calon presiden (capres), Prabowo Subianto. 

Rudy mengatakan, Gibran otomatis keluar dari PDIP jika nantinya menerima pinangan Prabowo sebagai cawapres di Pilpres 2024. 

"Aturan partai sudah jelas, kalau sudah kamu di PDIP dicalonkan di partai lain ya otomatis (hangus keanggotaan) to, lha yang mencalonkan itu di mana, siapa, sebagai apa."

"Tidak usah keluar. Kalau sudah pindah partai ya otomatis (keluar) toh," katanya, dikutip dari YouTube KompasTV, Rabu (11/10/2023). 

Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. (Tribunnews.com/ Fersianus Waku)

Mantan Wali Kota Solo itu memberikan contoh beberapa kader PDIP yang otomatis keluar usai maju dari partai lain. 

Misalnya, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sokowati. 

Di mana tahun 2011, Yuni gagal di Pilkada Sragen saat maju lewat PDIP dan kemudian maju lagi lewat Gerindra, namun kembali lagi ke PDIP. 

"Banyak contohnya, Bupati Mbak Yuni, tadinya dicalonkan Gerindra dan PKS sekarang kembali ke PDIP, ya biasa-biasa saja," ujarnya. 

Meski demikian, Rudy menghormati dan menyerahkan keputusan tawaran Prabowo kepada Gibran. 

Ia mengatakan keputusan tersebut merupakan hak Gibran sepanjang memenuhi syarat secara undang-undang. 

"Yo rapopo (Ya enggak apa-apa). Wong itu semua tergantung Mas Gibran sendiri to. Mas Gibran sendiri mau dicalonkan sebagai cawapresnya Pak Prabowo yo hak Mas Gibran sendiri," ujarnya.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Milani Resti Dilanggi)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved