Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Isu Gibran Cawapres

Jika Gibran Cawapres Prabowo, Pakar: Representasi Arah Politik Jokowi, Pertarungan Kubu Nasionalis

Kans Gibran Rakabuming Raka mendampingi Prabowo Subianto menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) di Pilpres 2024 kian terbuka.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/Andreas Chris
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat ditemui TribunSolo.com, Kamis (29/6/2023) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Kans Gibran Rakabuming Raka mendampingi Prabowo Subianto menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) di Pilpres 2024 kian terbuka.

Terlebih, Gibran saat ini telah mengantongi dukungan dari Golkar. 

Golkar telah  meresmikan dukungan terhadap Gibran saat Rapimnas di Jakarta, Sabtu (21/10/2023).

Pakar Psikologi Politik Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Abdul Hakim memprediksi bakal terjadi gempa politik di Indonesia jika  Prabowo benar-benar mengambil putra sulung Jokowi.

Pasalnya, Jokowi selama ini dikenal sebagai kader PDIP.

Baca juga: Sosok Gibran Bagi Ketua Golkar Sukoharjo : Anak Muda Berkompeten, Solo Jadi Sumber Politik

Selama dua tahun memerintah Indonesia, kolaborasi Jokowi dengan PDIP ini pun menghasilkan iklim politik yang cukup stabil.

Namun begitu, Gibran menjadi calon presiden (Cawapres) Prabowo bakal terjadi benturan antara PDIP dengan Jokowi.

"Tentu orang melihat, Gibran merupakan representasi dari arah politiknya pak Jokowi," kata Hakim, saat dihubungi TribunSolo.com, Minggu (22/10/2023).

Fenomena politik baru di pilpres Indonesia bakal tak bisa dihindarkan.

Jika Prabowo jadi ambil Gibran sebagai wakilnya, akan terjadi pertarungan keras antar kaum nasionalis di Pilpres 2024.

Baca juga: Dukung Gibran Jadi Bacawapres Prabowo, Golkar Klaten : Kalau Diambil Dari Koalisi, Nanti Kecemburuan

Sebab, di Pilpres 2019 lalu, Prabowo banyak mendapat dukungan dari kelompok islamis.

Yang melawan Jokowi yang ada di kelompok nasionalis.

Namun, jika Jokowi bersama Prabowo yang merepresentasikan kelompok nasionalis.

"Jadi ini pertama kali pertarungan yang keras antar kubu nasionalis," ucap dia.

"Nanti akan ada narasi-narasi yang menurut saya mungkin akan keras isu-isu seperti muak, penghianatan, arogansi, dan seterusnya," tambahnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved