Pemilu 2024
3 Kelebihan Gibran hingga Terpilih Jadi Cawapres Prabowo, Pantas Geser Erick Thohir dan Khofifah
Koalisi Indonesia Maju (KIM) seperti diketahui resmi mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Hal itu tidak bisa dinafikan sebagai potensi elektoral yang sangat besar.
Menurutnya, pemilih Jokowi di Pilpres 2019 yang puas juga bisa beralih menjadi pemilih Gibran.
Baca juga: PDIP Boyolali Mengaku Kecewa Gibran Menyeberang Jadi Cawapres Prabowo: Membangunkan Macan Tidur
"Satu, kita tahu Pak Jokowi, Gibran tidak bisa dipisahkan dengan Pak Jokowi tentunya, memiliki tingkat approval rating yang tinggi kisaran 75-80 persen, itu potensinya."
"Lalu kita tahu Pak Jokowi pemenang Pilpres yang pemilihnya sekitar 55 persen di 2019 lalu. Ini potensinya cukup besar di basis-basis Jokowi di Jawa Tengah, sebagian besar Jawa Timur, NTB dan sebagainya."
"Utu bisa berpotensi bergeser mengikuti 'telunjuk' Pak Jokowi, kalau ini bisa dikapitalisasi dengan optimal," paparnya.
Hanta Yuda lantas menjelaskan kelebihan kedua Gibran yang masih ada hubungannya dengan Jokowi.
Gibran diterima seluruh partai KIM yang merupakan mesin politik besar.
Baca juga: SKCK Atas Nama Gibran Rakabuming Sudah Diterbitkan, Ditandatangani Kabaintelkam Pagi Ini
Jika seluruh partai anggota KIM optimal memanaskan mesinnya, maka Pilpres 2024 di tangan mereka.
Selain itu, simpul relawan Jokowi juga kekuatan politik yang tidak bisa diremehkan. Semua itu bisa menjadi berkah tersendiri bagi Prabowo-Gibran.
"Yang kedua, dari sisi jejaring mesin elektoral juga cukup kuat. Selain koalisi partai politik terbesar, 45 persen kekuatan di parlemen, juga kita tahu ada jejaring relawan yang juga menjadi mesin politik nonpartai milik Pak Jokowi yang juga bisa dikapitalisasi," kata Hanta Yuda.
Ketiga adalah faktor Jokowi sebagai presiden saat Pilpres 2024 terselenggara.
Baca juga: Gibran Janji Akan Segera Luncurkan PLTSa Putri Cempo, Targetkan Beroperasi 30 Oktober 2023
Jokowi bisa saja menggunakan kekuasaannya yang berimbas pada kelancaran sang putra menuju podium politik tertinggi.
"Dan kekuatan terbesar ketiga kita tahu Presiden Jokowi ketika Pilpres berlangsung adalah panglima tertinggi politik di republik ini yang memegang kendali fitur-fitur kekuasaan, punya pengaruh politik secara langsung maupun tidak langsung, dan ini punya potensi tentunya," jelasnya.
Selain kelebihan, Hanta Yuda juga menjelaskan bahwa GIbran bisa membawa dampak negatif bagi pencapresan Prabowo.
Faktor itu terkait kemungkinan kekuatan politik kontra Jokowi yang menguat dari kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar maupun Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Faktor lain adalah menguatnya isu politik dinasti yang kini sudah mulai menyerang Jokowi dan Gibran.
"Kemungkinan eskalasi dari isu-isu dinasti dan sebagainya. Ini harus ada mitigasi politik," tandas Hanta Yuda.
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.