Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Amien Rais Kritik Keras Gibran Rakabuming Maju di Pilpres 2024, Sebut MK Berikan Karpet Merah

Amien menilai, Ketua MK Anwar Usman yang merupakan ipar Presiden Jokowi, seolah memberikan karpet merah untuk pembentukan dinasti politik.

Penulis: Tribun Network | Editor: Erlangga Bima Sakti
Tribunsolo.com/Ahmad Syarifudin
KOLASE FOTO : Amien Rais (kiri), Gibran Rakabuming Raka (kanan) 

TRIBUNSOLO.COM - Amien Rais mengkritik Gibran Rakabuming yang maju sebagai cawapres Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.

Diketahui, jalan Gibran maju sebagai cawapres terbuka lebar saat MK mengabulkan sebagian gugatan perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait usia minimal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Dengan keputusan itu, Gibran dapat mendaftarkan dirinya karena pernah menjadi Walikota Solo yang terpilih lewat Pemilu.

Baca juga: Janji Prabowo-Gibran: Jika Menang Tak Akan Intervensi KPK, Polri hingga Hakim dalam Kasus Korupsi

Amien menilai, Ketua MK Anwar Usman yang merupakan ipar Presiden Jokowi, seolah memberikan karpet merah untuk pembentukan dinasti politik.

"Pamannya itu membuatkan karpet merah, itu hanya untuk Gibran. Yang lebih butuh dari dia berlusin-lusin, kenapa dia?" kata dia Jumat (27/10/2023).

Dia menilai pendeklarasian Gibran pasca-putusan MK, membuat aturan seolah dimainkan.

Sampai saat ini dia berharap keputusan yang terkesan tergesa-gesa mengizinkan Gibran maju dalam Pilpres terus dipikirkan kembali.

Baca juga: Baliho Ganjar Berisi Kata Setia di Dekat Rumah Jokowi dan Gibran, Rudy Tegaskan Tak Sindir Siapapun

"Saya masih berharap, kalau bisa dia (Gibran) tidak diturunkan tengah jalan. Karena kalau begitu lagi kapan-kapan ada urusan yang konyol, di tengah jalan, kita repot, nanti kita enggak pernah ada rules of the game yang continue," ucap Amien.

"Jadi menurut saya itu, kalau bisa kita tahan diri," imbuh dia.

Amien menambahkan sosok Gibran tidak mewakili kaum milenial. Pernyataan yang menyebut Gibran sebagai pilihan kaum milenial pun ia sebut sebagai penghinaan.

"Kaum milenial pintar-pintar, enggak ada milenial kok bodoh, jarang. Dia Milenial gadungan. Jadi ini harus kita pikir kembali," tutur Amien. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved