Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kebakaran Gunung Merbabu

Titik Api Tak Bisa Dijangkau Manual, Pemadaman Kebakaran Gunung Merbabu Berharap pada Water Bombing

Water bombing ini sangat diperlukan untuk segera memadamkan api. Karena memang, lokasi yang menjadi titik kebakaran tak bisa dijangkau oleh relawan.

TribunSolo.com / Tri Widodo
Kondisi vegetasi yang berada di sekitar titik api kebakaran Gunung Merbabu, Minggu (29/10/2023). Beberapa diantaranya terdampak kebakaran tersebut hingga ludes terbakar. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Medan terjal membuat upaya pemadaman kebakaran Gunung Merbabu tak maksimal.

Laju merambatnya api sangat cepat.

Lima kali lipat lebih cepat dari pemadaman manual.

Misal memadamkan api satu meter persegi, api sudah merambat hingga 5 meter.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGM) Nurpana Sulaksono selain melakukan pemadaman secara manual dengan dua metode, pemadaman langsung dan pembuatan sekat bakar.

Selain itu, akan dilakukan water bombing.

Baca juga: Luas Lahan Terdampak Kebakaran Gunung Merbabu: Diperkirakan 500 Hektare, Sabana Puncak Merbabu Ludes

Baca juga: Kondisi Medan Pemadaman Kebakaran Gunung Merbabu: Kemiringan Tebing 80 Derajat, Tinggi Semak 2 Meter

"Juga nanti ini dari BPBD Provinsi mengupayakan untuk water bombing," kata Nurpana.

"Tapi masih dalam proses pengajuan ke BNPB," tambahnya.

Water bombing ini sangat diperlukan untuk segera memadamkan api.

Karena memang, lokasi yang menjadi titik kebakaran tak bisa dijangkau oleh relawan.

Lokasi kebakaran berada di ketinggian dan jurang 50-100 meter.

Vegetasinya sangat rimbun sehingga upaya manual tak bisa dilakukan.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved