Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Meski Merasa Ditinggal, PDI Perjuangan Dinilai tak Mau Terang-terangan Serang Jokowi dan Keluarga

PDI-P bisa saja mengambil sikap fontal, seperti menarik para menterinya dari Kabinet Indonesia Maju pimpinan Jokowi. Namun hal itu bisa jadi bumerang

Penulis: Tribun Network | Editor: Erlangga Bima Sakti
(Dokumentasi/Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/10/2023). 

TRIBUNSOLO.COM - PDI Perjuangan dinilai sedang bermain strategi politik dengan narasi bahwa mereka ditinggalkan oleh Presiden Jokowi.

Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro mengatakan dengan narasi seolah ditinggalkan Jokowi dan keluarganya itu, PDI Perjuangan hendak mencari dukungan publik.

“PDI Perjuangan masih menjaga diri untuk tidak mengambil posisi politik berkonfrontasi secara terbuka,” ujarnya, Selasa (31/10/2023).

Baca juga: PDI Perjuangan Dinilai Tengah Bangun Narasi Terzalimi karena Ditinggalkan Jokowi

Adapun sentilan-sentilan yang diarahkan ke Jokowi dan keluarganya belum seberapa.

PDI Perjuangan, kata dia, seakan-akan enggan berhadapan langsung dengan Jokowi, meskipun merasa dikecewakan.

Dia menilai PDI Perjuangan berpotensi kehilangan suara elektoral jika terang-terangan berkonflik dengan Jokowi.

Pasalnya sebagian pemilih partai banteng merupakan pendukung loyal mantan Wali Kota Surakarta itu.

Baca juga: PDIP Serba Salah Mau Serang Jokowi, Kalau Terlalu Frontal Takut Kehilangan Banyak Suara di Pemilu

Temuan survei Indikator Politik Indonesia periode 16-20 Oktober memperlihatkan bahwa 24,9 persen responden memilih PDI-P karena suka dengan figur Jokowi.

Dia menambahkan, PDI-P bisa saja mengambil sikap lebih frontal, seperti menarik para menterinya dari Kabinet Indonesia Maju pimpinan Jokowi. Namun hal itu bisa jadi pisau bermata dua untuk PDI Perjuangan.

“PDI-P berhitung betul apabila melakukan respons keras atau katakanlah konfrontasi secara terbuka terhadap keluarga Jokowi pasca deklarasi Gibran sebagai pendamping Prabowo, mereka berpotensi akan kehilangan pemilih yang memiliki simpati atau rasa kedisukaan terhadap Jokowi,” tuturnya. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved