Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

KIM Belajar ke Demokrat, Cara Menang dari PDIP Pilpres 2009, Buat Menangkan Prabowo-Gibran di Solo

Tim Pemenangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka Kota Solo meyakini mampu menang di Kota Solo yang kerap dijuluki sebagai kandang banteng.

Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Adi Surya Samodra
Tribunnews/Mario Christian Sumampow
Bakal capres cawapres KIM, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tiba di KPU untuk daftar sebagai peserta Pilpres 2024, Rabu (25/10/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tim Pemenangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka Kota Solo meyakini mampu menang di Kota Solo yang kerap dijuluki sebagai kandang banteng di Pilpres 2024.

Mereka bahkan meyakini pasangan Prabowo-Gibran mampu meraih 75 persen suara di Kota Solo. 

Keyakinan tersebut tidak lepas dari riwayat pasangan yang diusung PDIP pernah kalah di Kota Solo, tepatnya pada Pilpres 2009.

Seperti yang disampaikan Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran, Ardianto Kuswinarno. 

Baca juga: Langkah Parpol KIM di Solo Menangkan Prabowo-Gibran 75 Persen : Tebar Baliho & Perkuat Akar Rumput 

"Di situ akan nanti akan terwujud ( kemenangan Prabowo-Gibran di Solo)," ucap Ardianto, Rabu (1/11/2023).

"Kita yakin dulu 2009 Demokrat bisa menang di Kota Solo, kenapa kita nggak yakin sekarang? Kita harus yakin, kita harus percaya diri kalau bicara kandang, dulu PDIP juga seperti itu, Demokrat bisa memenangkan," tambahnya.

Saat Pilpres 2009, Demokrat mengusung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono. 

Mereka mengusung pasangan tersebut dengan sokongan dukungan dari 22 partai politik lain.

Itu termasuk dukungan dari PKS, PAN, PKB, dan PBB.

Baca juga: Anis Matta: Koalisi Besar Bentukan Jokowi Gagal Gegara PDIP Umumkan Capres Duluan

Pasangan SBY-Boediono pun berhasil menang di Kota Solo. 

Dari data KPU Solo, pasangan SBY-Boediono mampu meraup 50,69 persen atau 145.228 suara. 

Mereka berhasil mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan Jusuf Kalla (JK)-Wiranto.

Pasangan Megawati-Prabowo saat itu meraih 41,61 persen atau 119.212 suara.

Sementara pasangan JK-Wiranto dengan raihan 7,69 persen atau 22.043 suara.

Baca juga: Ganjar dan Anies Berpeluang Bersatu Jika Pilpres 2 Putaran, Lawan Gibran yang Jalannya Dimuluskan MK

Ardianto mengatakan keyakinan Prabowo-Gibran menang di lumbung suara PDIP karena basis pemilih yang dinamis. 

Ditambah, Demokrat saat ini berada di barisan KIM. 

"Kita akan Sinau, kita akan berguru pada beliau (sambil menunjuk Ketua DPD Demokrat Solo, Supriyanto) Demokrat kok bisa menang di tahun 2009," sambungnya.

Oleh karena itu Tim Pemenangan Prabow-Gibran bakal berdiskusi panjang setelah rapat koordinasi ini untuk memilih strategi yang tepat dalam Pemilu 2024 mendatang.

"Inilah yang akan kita diskusikan bagaimana cara memenangkan, bagaimana bisa menarik simpati dengan tidak mengobok-obor air yang sudah bening," pungkasnya.

Peluang Ganjar-Anies Bersatu

Adapun, pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengungkap peluang bakal capres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo bersatu dalam poros yang sama jika Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berlangsung dua putaran.

Menurutnya, ada potensi besar Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD jadi satu kubu di putaran kedua Pipres 2024.

Hal ini menurutnya bisa menjadi bagian dari strategi ke depannya.

Baca juga: Golkar Klaim Prabowo-Gibran Magnet Pemilih Muda, Bisa Ancam Suara AMIN dan Ganjar-Mahfud MD

"Itu masuk akal itu menjadi bagian dari strategi. Kemudian, nanti mereka ini, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies-Muhaimin (bergabung, red) menjadi satu poros," kata Emrus saat dikonfirmasi Tribunnews, Rabu (1/11/2023).

Emrus menyinggung soal kesamaan cara pandang antara Ganjar dan Anies yang disampaikan saat mereka ikut makan siang bersama Presiden Jokowi di Istana Negara.

Anies menjelasakan jika dalam pertemuan tersebut obrolan berlangsung santai. 

Ia juga menyampaikan aspirasi dari masyarakat, agar Presiden bersikap netral di Pilpres 2024.

Baca juga: Perbandingan Biaya Iklan 3 Capres di Medsos: Prabowo Keluarkan Rp8,67 Miliar, Anies Cuma Rp 930 Juta

Anies mengaku dia sudah sering bertemu masyarakat yang sayang kepada Presiden Jokowi. 

Masyaratak menurutnya meminta agar netralitas tetap terjaga.

Sedangkan dalam kesempatan sama, Ganjar mengatakan bahwa dalam makan siang tersebut para Capres berbincang hangat dengan Presiden.

Terutama terkait dengan bagaimana menciptakan Pemilu yang damai, jujur, dan adil.

Melihat pernyataan Anies dan Ganjar itu, Emrus mengatakan bukan tidak mungkin kesamaan persepsi antara dua kandidat itu diikuti para pendukungnya.

Baca juga: Jika Khofifah dan Ridwan Kamil Gabung, Golkar Yakin Pulau Jawa Bakal Dikantongi Prabowo-Gibran

"Pandangan mereka sama, yaitu negara ini bukan milik keluarga, negara ini milik rakyat. Sehingga mereka bisa menjadi kesatuan di dalam pergerakan politik ke depan," ucap Emrus.

Emrus menyebut Ganjar dan Anies sama-sama sepakat bila negara bukan milik segolongan keluarga. 

Menurutnya ini merupakan respons keduanya terhadap pencalonan Gibran Rakabuming sebagai cawapres melalui proses singkat.

"Padahal, dia secara prestasi juga belum mencolok," jelas Emrus.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved