Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Jokowi Sebut Ganteng Bukan Jaminan Dipilih Rakyat: Kalau Seneng yang Ndeso Seperti Saya Gimana?

Jokowi menilai saat ini masyarakat sudah dewasa dalam berpolitik dan tak bisa diintervensi soal pilihan mereka.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
(Dokumentasi/Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo mengenakan baju adat Ageman Songkok Singkepan Ageng saat menghadiri Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Kamis (17/8/2023). 

TRIBUNSOLO.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar para pengusaha untuk  tidak sekalipun mencoba-coba belajar menjadi politikus dadakan jelang Pemilu 2024.

Jokowi mengungkapkan permintaan itu dalam sambutan pada acara Kompas 100 CEO Forum yang digelar di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kamis (2/11/2023).

Berawal dari ucapan Jokowi soal kontestasi dalam pemilu yang bisa saja berjalan sengit.

Baca juga: PAN Percaya Diri Prabowo-Gibran Bisa Menang 1 Putaran, tapi Waspadai Fenomena Anies di Pilkada 2017

Ia pun tak menampik jika persaingan seperti itu biasa terjadi dalam politik Indonesia.

Jokowi menilai saat ini masyarakat sudah dewasa dalam berpolitik dan tak bisa diintervensi soal pilihan mereka.

"Perbedaan itu biasa, beda pilihan biasa, yang milih kan rakyat, kedaulatan di (tangan) rakyat, bapak seganteng-ganteng apa pun kalau rakyat enggak seneng gimana? Kalau bapak seneng yang ndeso-ndeso seperti saya ini gimana?" ujar Jokowi

"Ini pilihan rakyat, persaingan dalam kompetisi pemilu biasa-biasa saja. Enggak usah bapak, ibu ini biasa di bisnis, di ekonomi, enggak usah lah belajar jadi politikus, mengomentari malah bisa keliru," jelasnya lagi.

Baca juga: Survei SMRC : Mahfud MD Cawapres yang Paling Disukai Anak Muda, Bukan Gibran atau Cak Imin

Melansir Kompas.com, Jokowi menekankan pentingnya perhelatan Pemilu 2024 bagi para peserta bisa kembali kompak bersatu untuk membangun negara.

"Kita berharap semua setelah bertanding, setelah berkompetisi nanti kompak lagi, bersatu lagi untuk negara dan bangsa," ujar Jokowi.

Jokowi lantas menyinggung, sudah lima kali Indonesia melaksanakan pemilu langsung, yakni pada 2004, 2009, 2014, 2019 dan 2023.

Ia pun menganggap wajar jika tensi politik selalu memanas tiap Pemilu.

Baca juga: 1.200 Relawan Pendukung Gibran Berkumpul di Gedung Teater Bhinneka Tunggal Ika Karanganyar, Ada Apa?

Tapi dia berpesan agar para pengusaha tidak ikut-ikutan memanaskan suasana yang sudah panas tersebut.

"Ya kalau mau pemilu anget, agak panas enggak apa-apa, yang penting bapak, ibu, jangan beli kipas, ngipas-ngipasin atau ibu-ibu beli kompor manas-manasin," kata Jokowi.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved