Pemilu 2024
PDIP Sindir Jokowi Tak Konsisten, Ungkit Pernyataan Presiden soal Ciri Pemimpin Berambut Putih
PDIP mengungkit soal pernyataan Jokowi yang pernah menyebut sosok berambut putih sebagai ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyat.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyebut jika Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya sepakat mengusung Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hasto menyebut pertemuan Jokowi dan Megawati itu berlangsung tiga jam pada 18 Maret 2023.
Artinya, momen itu adalah satu bulan sebelum Megawati secara resmi mengumumkan Ganjar sebagai bakal capres yang diusung PDIP.
Baca juga: Jokowi Sebut Ganteng Bukan Jaminan Dipilih Rakyat: Kalau Seneng yang Ndeso Seperti Saya Gimana?
"Pada tanggal 18 Maret kalau tidak salah, ada pertemuan tiga jam, dua jam dengan Bu Mega, satu jam kami ikut mendapingi bersama Mas Pramono Anung. Di situ sebenarnya sudah disepakati untuk mencalonkan Pak Ganjar Pranowo," kata Hasto di Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (2/11/2023).
Hasto memastikan jika Jokowi terlibat dalam proses pencalonan Ganjar sebagai bakal capres.
Dirinya kemudian mengungkit soal pernyataan Jokowi yang pernah menyebut sosok berambut putih sebagai ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyat.
"Yang mengatakan rambut putih siapa? Kan itu dicatat oleh rakyat, tetapi seseorang bisa berubah," ujar Hasto.
Hasto juga mengklaim jika Megawati dan PDIP konsisten terhadap pilihan politik.
Baca juga: KONDISI Guru Ngaji Jokowi yang Dirawat di RS DKT Solo, Sempat Membaik Tapi Diminta Dokter Bed Rest
"Konsistensi itulah yang ditangkap juga oleh Ibu Megawati Soekarnoputri dan kami semua sebagai karakter dari bangsa ini. Bangsa kita enggak pernah berubah-ubah Ketika ada yang berubah pasti ada tanda tanya," kata Hasto.
Adapun Hasto mengungkapkan hal itu merespons pernyataan Ketua Umum Partai Gelora Anies Matta yang menyebut PDIP sempat diajak untuk bergabung ke Koalisi Besar bersama partai politik pendukung Jokowi.
Tetapi Koalisi Besar itu akhirnya bubar setelah PDIP mendeklarasikan Ganjar sebagai bakal capres secara mendadak.
Dalam pernyataannya, Hasto mengatakan PDIP memprioritaskan sosok yang dapat menjawab persoalan bangsa dan negara, bukan mengenai bergabung ke koalisi besar atau tidak.
"Betul-betul Bu Mega berkontemplasi dan berdialog sehingga lahirlah Pak Ganjar dan Pak Prof Mahfud MD, itu semua demi kepentingan bangsa dan negara," ujar Hasto.
(*)
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.