Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri

Menikmati Sunset di Eks Kampung Wotan Wonogiri, Pinggir Waduk Serasa Pantai, Cuma Bisa Musim Kemarau

Saat air waduk surut seperti ini, untuk menuju ke eks pemukiman Dusun Wotan hanya bisa menggunakan kendaraan roda dua.

Tribunsolo.com/Erlangga Bima Sakti
Suasana sunset di eks Kampung Wotan di Desa Boto, Kecamatan Baturetno Wonogiri, kampung yang ditenggelamkan karena pembangunan waduk. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Musim kemarau yang cukup panjang membuat volume air Waduk Gajah Mungkur Wonogiri surut.

Hal itu dimanfaatkan warga untuk bernostalgia.

Nostalgia yang dimaksud adalah mengenang kampung yang ditenggelamkan karena proyek pembangunan waduk.

Diketahui sejumlah kawasan WGM dulunya adalah perkampungan.

Salah satunya daerah yang ditenggelamkan dan warganya harus dipindah adalah Dusun Wotan dan Dusun Pulung.

Dua dusun itu masuk di wilayah Desa Boto, Kecamatan Baturetno, Wonogiri.

Saat air waduk surut seperti ini, untuk menuju ke eks pemukiman Dusun Wotan hanya bisa menggunakan kendaraan roda dua.

Jarak dengan pemukiman terdekat sekitar dua kilometer.

Di lokasi yang dimaksud, pengunjung bisa menikmati pemandangan waduk namun layaknya di pantai.

Baca juga: Sumur Hingga Tembok Jadi Saksi Bisu Sisa Peradaban Desa Betal yang Terendam di WGM Wonogiri

Baca juga: Surutnya WGM di Musim Kemarau Bawa Berkah, Warga Wonogiri Sulap Bekas Genangan Air Jadi Sawah

Paling cocok kesana apabila sore hari, sekaligus menikmati sunset.

Kenapa seperti terasa di pantai? Sebab di pinggiran genangan air waduk terdapat pasir putih layaknya di pantai.

Selain itu, deburan ombak kecil dan hembusan angin seakan melengkapi suasana di pantai.

Kades Boto, Edi Suroso, mengatakan Dusun Wotan hilang tergenang air usai adanya pembangunan waduk itu.

Jika kemarau seperti ini, kata dia, biasanya lokasi itu dikunjungi oleh warga.

Namun saat musim penghujan lokasi itu tergenang air.

Edi menyebut, fenomena seperti pantai itu biasanya berlangsung dari Agustus hingga November atau Desember.

Setelah itu kawasan Wotan kembali tenggelam atau tergenangi air.

"Biasanya digunakan spot memancing juga. Di sebelahnya ada Dusun Pulung, di sana kalau surut seperti ini terlihat bekas rumah dan kawasan makam," jelasnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved