Pencabulan Siswi SMP Jatisrono Wonogiri
Polisi Belum Terima Aduan Kasus Guru Cabuli Siswi SMP di Jatisrono Wonogiri saat Study Tour
Dinas PPKB P3A Wonogiri sudah mendorong agar pihak keluarga membuat laporan ke pihak berwajib.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Polres Wonogiri belum menerima aduan terkait kasus dugaan pencabulan yang menimpa seorang siswi salah satu SMP di Kecamatan Jatisrono dan diduga dilakukan oleh gurunya sendiri.
"Belum (laporan), hingga saat ini belum ada aduan ke kami," kata Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, Senin (6/11/2023).
Diketahui kasus itu kembali membuat wajah dunia pendidikan di Wonogiri tercoreng.
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) mendapat informasi kasus itu dari masyarakat.
Kepala Dinas PPKB P3A Wonogiri, Mubarok, mengatakan korban adalah M (14) yang merupakan siswi kelas VII di SMP itu.
Sementara guru yang diduga melakukan perbuatan itu adalah S (50).
Adapun kasus itu, kata Mubarok, terjadi saat ada kunjungan siswa ke daerah Jawa Timur pada Oktober lalu.
Teman korban yang duduk sebangku di bus mengalami sesak napas kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Saat perjalanan pulang, guru itu duduk di samping korban.
Mubarok menyebutkan berdasarkan informasi yang diterimanya, ketika perjalanan pulang oknum guru itu meraba-raba bagian tubuh korban.
Baca juga: BREAKING NEWS : Guru 50 Tahun Cabuli Siswi SMP di Jatisrono Wonogiri
Baca juga: KONDISI Korban Pencabulan Siswi SMP Jatisrono Wonogiri : Sempat Tidak Mau Masuk Sekolah
Siswi itu pun syok, kenek bus kemudian bisa mengerti isyarat korban untuk pindah tempat duduk.
"Korban kemarin sempat trauma usai mengalami kejadian itu, kemarin tidak mau sekolah karena takut bertemu guru (pelaku)," jelasnya, Senin (6/11/2023).
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari pendamping di lapangan, Mubarok menyebut anak yang menjadi korban sudah masuk ke sekolah.
"Gurunya sudah ditarik dinas, sekarang anak sudah masuk. Kemarin takut karena masih ada gurunya itu," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.