Jelang Pemilu 2024, Pemkab Wanti-wanti Ormas Tak Bikin 'Panas' Perpolitikan di Boyolali

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Kian dekatnya Pemilu 2024 membuat Pemerintah kabupaten (Pemkab) Boyolali meminta organisasi masyarakat (Ormas) untuk menjaga Boyolali tetap kondusif.

Karena memang, peran ormas tak bisa dianggap enteng dalam terciptanya stabilitas politik

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Setda Boyolali, Hendrarto Setyo Wibowo menyebut ormas dapat berperan sebagai agen perubahan positif dalam masyarakat.

Namun, ketika digunakan untuk kepentingan politik, ormas dapat menjadi alat manipulasi dan ancaman terhadap demokrasi itu sendiri.

Sebab ormas bisa melakukan mobilisasi masa melalui kampanye, demonstrasi, atau dukungan terhadap calon politik tertentu.

“Namun, mobilisasi yang tidak terkontrol dapat mengarah pada konflik dan ketidakstabilan politik,” jelasnya.

Baca juga: Alasan Dibalik Harga Telur di Boyolali Meroket, Harga Jagung di Pasaran Lebihi Acuan Pemerintah

Baca juga: Proses Ekskavasi Candi Watugenuk di Boyolali, Sudah Jalan Tiga Pekan, Temukan Fragmen Perut Ganesha

Tak menutup kemungkinan, jika mobilisasi tak terkontrol itu dilakukan bakal menimbulkan polarisari masyarakat, kekerasan politik, dan penyalahgunaan kekuasaan.

"Ormas harus memainkan peran yang positif agar tidak menjadi ancaman bagi kehidupan berdemokrasi," katanya.

Menurut Kepala Kesbangpol Boyolali, Arif Budi Nuranto mengungkapkan, dialog kebangsaan diikuti 56 peserta dari beberapa ormas di Boyolali.

“Diharapkan anggota ormas bisa ikut menjaga suasana kondusif menyongsong pemilu 2024,” pungkasnya.