Pemilu 2024
Cerita FX Rudy soal Tawaran Menteri Jokowi: Gibran Datang ke Loji Gandrung, Efek Menang Pilkada Solo
Tawaran mengisi jabatan tingkat kementerian pernah diterima FX Hadi Rudyatmo saat menjelang akhir masa jabatannya sebagai Wali Kota Solo.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tawaran mengisi jabatan tingkat kementerian pernah diterima FX Hadi Rudyatmo saat menjelang akhir masa jabatannya sebagai Wali Kota Solo, setidaknya sekira medio 2020 silam.
Salah satu tawaran yang diterima FX Rudy yakni jabatan Wakil Menteri (Wamen) PUPR.
Tawaran tersebut diterima Ketua DPC PDIP Solo tersebut beberapa saat setelah Gibran Rakabuming Raka memenangi Pilkada Solo 2020 namun belum dilantik.
Gibran, untuk diketahui, berpasangan dengan Teguh Prakosa dalam Pilkada Solo itu.
Pasangan Gibran-Teguh mampu memenangani pertarungan melawan pasangan independen, Bagyo Wahyono-FX Supardjo.
Baca juga: Bobby Deklarasi Prabowo-Gibran, Hasto Singgung Kekuasaan Bisa Mengubah Seseorang
Dari data KPU Solo, Gibran-Teguh mendapat total 86,5 persen atau 225.451 suara sah.
Sementara pasangan Bagyo-Supardjo hanya mendapat 35.055 atau 13,5 persen suara sah.
Hasil tersebut juga telah melalui Rapat Pleno Rekapitulasi Hitung Suara Tingkat Kota Solo di Sunan Hotel Solo, 16 Desember 2020.
Dengan demikian, Gibran-Teguh terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo.
Tak lama setelah itu, tawaran menjadi Wamen PUPR didapatkan FX Rudy.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawari jabatan ini melalui Gibran.
Baca juga: FX Rudy Blak-Blakan Pernah Ditawari Jokowi Posisi Wamen, Barter Sukseskan Gibran Jadi Wali Kota
Gibran pun datang menemui FX Rudy di Rumah Dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung.
Tawaran tersebut langsung ditolak FX Rudy.
FX Rudy memilih untuk menjadi tukang las.
"Mas Gibran datang sendiri menegaskan 'mau ndak dilantik menjadi wakil menteri'," ucap FX Rudy saat ditemui di kediamannya, Rabu (8/11/2023).
"Tak jawan, Mboten mas (tidak, mas). Saya bali dadi tukang las mawon (saya kembali jadi tukang las saja). Saya lebih penting persahabatan dengan Pak Pur tidak putus dari pada saya menerima jabatan sebagai Wakil Menteri namun Pak Pur menilai saya bahwa saya mencalonkan Pak Pur Pak Teguh hanya basa-basi barter Gibran Pak Teguh karena saya pengen menjadi Wakil Menteri," tambahnya.
Pak Pur yang dimaksud FX Rudy merupakan sosok Achmad Purnomo.
Dia sempat menjadi Wakil Wali Kota Solo saat era FX Rudy memimpin Kota Solo.
Baca juga: Beda Perasaan soal Polisi Patroli di Kantor Parpol: PDIP Nilai Diintervensi, Gerindra Beri Apresiasi
Purnomo lah yang sedianya diajukan DPC PDI Solo untuk ditandemkan dengan Teguh dalam Pilkada Solo 2020.
Namun itu batal setelah Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri menurunkan restunya untuk pasangan Gibran-Teguh pada 17 Juli 2020.
Adapun Purnomo juga sempat bertemu dengan Jokowi di Istana Negara pada 16 Juli 2020.
"Kemarin diskusi karena Pak Presiden itu teman lama. Ngobrol-ngobrol, saya diberitahu Pak Jokowi hasil rekomendasi Pilkada Solo diberikan kepada Gibran-Teguh," kata Purnomo saat ditemui di Balai Kota Solo, Sabtu (18/7/2020).
Purnomo kini memilih tidak terjun ke politik dan fokus menjalankan bisnisnya.
FX Rudy pun memilih untuk menjaga relasi persahabatannya dengan Purnomo.
Dia tegas menolak tawaran wakil menteri yang disodorkan kepadanya.
Ia juga tidak ingin jabatan Wakil Menteri menjadi bentuk transaksi politik menyingkirkan Purnomo untuk mengajukan Gibran sebagai Wali Kota Solo.
"Saya lebih mementingkan persahabatan dari pada sebuah jabatan. Contoh ketika saya diminta menjadi Wakil Menteri PUPR saya tolak. Karena saya lebih mementingkan persahabatan saya dengan Pak Pur dari pada sebuah jabatan menjadi Wakil Menteri," jelas dia, Rabu (8/11/2023).
"Nanti Pak Pur akan menilai ternyata Rudy barter menjadikan Gibran Teguh Wali Kota dan Wakil Wali Kota," tambahnya.
Tidak Hanya Wamen PUPR
Tawaran mengisi posisi di kementerian yang didapatkan FX Rudy tidak hanya Wamen PUPR.
FX Rudy sempat mendapat tawaran untuk mengisi Menteri Sosial.
Kabar dirinya akan mengisi jabatan tersebut mencuat pertengahan Desember 2020.
Apalagi posisi tersebut saat itu tengah kosong pasca Juliari Batubara tersandung kasus korupsi bantuan sosial.
Nama FX Rudy bersanding dengan Tri Rismaharini yang saat itu masih menjabat Wali Kota Surabaya.
Baca juga: Beda Perasaan soal Polisi Patroli di Kantor Parpol: PDIP Nilai Diintervensi, Gerindra Beri Apresiasi
"Kemarin memang pernah ditawarin yang Mensos itu dan Wamen PUPR, tapi (saya) nggak mau," kata Rudy, kepada TribunSolo.com, di kediamannya, Selasa (30/8/2022).
Penolakan itu bukan tanpa alasan.
Rudy mengaku tawaran itu datang sebelum dirinya lengser sebagai Wali Kota Solo dan Gibran belum dilantik sebagai Wali Kota Solo.
Dia tidak ingin ada dugaan barter jabatan setelah Gibran menjabat sebagai Wali Kota.
"Saya nggak mau dikira ada barter jabatan dengan Mas Gibran menjadi Wali Kota Solo dan saya menjadi menteri," kata Rudy.
"Jangan sampai nanti saya dikatakan barter setelah pilkada. Saya nggak mau Pak Pur merasa, nanti kita dikira main-mainin Pak Pur," lanjutnya.
Baca juga: Yenny Wahid Saingan dengan Khofifah di Jatim, Cak Imin Ingatkan AMIN Punya Mesin Politik Bernama PKB
Selain itu, penolakan jabatan sebagai menteri dilakukan Rudy karena tidak ingin mencoreng nama baik Presiden Jokowi.
"Nanti dikira geng Solo, politik balas budi, katolikisasi. Nggak, jangan sampai Bapak (Jokowi) dinilai masyarakat seperti itu. Saya hanya menjaga nama beliau yang sudah baik, (jangan sampai) kena kotoran gara-gara saya," jelas Rudy.
Lebih lanjut, Ketua DPC PDIP Kota Solo itu menegaskan tawaran menjadi menteri dua tahun silam itu benar adanya.
"Lho itu saya ditawari menjadi Wamen atau menteri," tegasnya.
(*)
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.