Berita Sragen
Tak Punya Biaya, Korban Pohon Tumbang di Sragen Pilih Pulang dari RS Meski Tulang Pipi Patah
Ada kasus menarik di Sragen yakni korban pohon tumbang tak punya biaya dan akhirnya memutuskan untuk pulang dari rumah sakit.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Korban pohon tumbang di Desa Bumiaji, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen memilih tak melanjutkan perawatan di rumah sakit karena terkendala biaya.
Sebelumnya, korban bernama Toyip Septian (22) itu tertimpa pohon tumbang saat pulang kerja, pada Rabu (22/11/2023) sekira pukul 19.30 WIB.
Ia tertimpa ranting pohon hingga menyebabkan luka pada wajah sebelah kanan.
Setelahnya korban ditolong pengendara lain dibantu pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, pihak keluarga membawa korban ke RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen.
Korban kemudian diberikan tindakan medis, hingga melakukan rontgen kepala.
Berdasarkan hasil rontgen tersebut, korban ternyata mengalami patah tulang pipi kanan.
Tokoh masyarakat Kecamatan Gondang, yang juga politikus Partai Nasdem Kabupaten Sragen, Bambang Widjo Purwanto yang mendampingi korban mengatakan pihak keluarga korban memutuskan untuk tidak mengambil tindakan operasi karena tidak punya biaya.
Sementara, korban tidak bisa menggunakan BPJS Ketenagakerjaannya karena sudah lama dinonaktifkan.
"Kejadian ini, saya tahunya tadi pagi jam 08.00 WIB, saya dihubungi keluarga, saya tanya kenapa ternyata tertimpa pohon, saya lihat lukanya seperti itu, kenapa di RS dibawa pulang, ternyata karena tidak punya biaya," ujarnya kepada TribunSolo.com, Kamis (23/11/2023).
Baca juga: Efek Kecelakaan Bianglala di Colomadu, Pasar Malam Ditutup, Pedagang Sudah Bayar Rp 1,5 Juta Lebih
"Jadi ceritanya dulu korban pernah kerja di suatu perusahan, karena covid-19 di-PHK, dulu sudah punya BPJS Ketenagakerjaan, karena di-PHK itu tadi dinonaktifkan, sekarang dia diterima kerja lagi, baru saja, kan tidak mungkin BPJSnya langsung diaktifkan lagi," tambahnya.
Bambang menyanyangkan dari pihak pemerintah Kabupaten Sragen kurang responsif terhadap warganya yang menjadi korban bencana alam.
Menurutnya, ia sudah berusaha menghubungi Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, namun kurang mendapat tanggapan yang positif.
Lalu, akhirnya ia kembali membawa korban ke RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen pada Kamis (23/11/2023) untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, karena kondisi korban semakin parah.
"Kalau seperti ini kan kategori bencana, pemerintah punya kewajiban membiayai warga yang jadi korban bencana, kami koordinasi dengan DKK dan Dinsos, responnya tidak positif, akhirnya saya bawa kembali ke RS," terangnya.
"Saya mengimbau jika ada rakyatnya seperti ini, agar segera ditangani, bikin event di alun-alun bisa, masak menangani satu warga tidak bisa, segeralah cepat menangani jangan dibuat seperti ini," tambahnya.
Direktur RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen, Joko Haryono mengatakan korban memang harus dilakukan tindakan operasi.
Namun, korban memilih memusyawarahkan dulu dengan keluarga karena terkendala biaya.
"Kami dari rumah sakit sudah menangani dan melakukan rontgen, kami tekankan pelayanan, kami cek punya BPJS tapi tidak aktif, untuk pembiayaan kami koordinasikan dengan Dinsos dan DKK," kata Joko.
"Hasil rontgen ada patah tulang pipi kan, semalam disarankan rawat inap (operasi) karena BPJS tidak aktif, alasaan minta pertimbangan keluarga ada Atas Permintaan Sendiri (APS) yang ditandatangani," tambahnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Fanni Fandani mengatakan, untuk biaya pengobatan korban pohon tumbang tersebut akan di-cover melalui program Saraswati.
"Pembiayaan sudah bisa ditanggung pakai dana Saraswati dengan pertimbangan bencana alam, kan kerja di Pabrik baru 1 bulan, sekarang BPJS dari pabrik baru diproses," kata Fanni.
"Pemkab mengantisipasi dengan Saraswati, berapapun bisa dicover Pemkab," pungkasnya. (*)
Kecelakaan Maut Motor vs Truk Terjadi di Ngarum Sragen, Satu Orang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Dapur Rumah Warga Sragen Terbakar, Api Tak Merembet Berkat Teriakan Minta Tolong Tetangga |
![]() |
---|
Ditinggal Pergi Belanja, Dapur Rumah Warga Desa Mojorejo Sragen Ludes Terbakar |
![]() |
---|
Sosok KA, Pak Ogah di Sragen yang Diamankan Polisi, Disebut Suka Memaksa Minta uang |
![]() |
---|
Viral Perempuan Naik Motor Lawan Arah dan Tak Pakai Helm di Sragen, Polisi Sebut Ada Faktor Sengaja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.