Usulan UMK Sragen 2024, Naik Rp 79.431 Jadi Rp 2.049.000, Segera Diusulkan ke PJ Gubernur Jateng

Sedangkan, UMK Sragen pada tahun 2023 sebesar Rp 1.969.569.

Jika dilihat dari angka tersebut, maka jumlah kenaikan UMK Sragen selama 10 terakhir hanya sebanyak Rp 1.105.569.

UMK Sragen dari tahun 2013 ke tahun 2014 naik sebesar Rp 96.000, menjadi Rp 960.000.

Lalu, pada tahun 2015, UMK Sragen mengalami kenaikan sebanyak Rp 145.000 menjadi Rp 1.105.000.

Pada tahun 2016, UMK Sragen ditetapkan sebesar Rp 1.300.000 yang berarti naik sebanyak Rp 195.000.

Tahun 2017, UMK Sragen kembali mengalami kenaikan sebesar Rp 142.585,52 menjadi Rp 1.422.585,52.

Dari tahun 2017 ke tahun 2018, UMK Sragen naik Rp 123.907,18 menjadi Rp 1.546.492,70.

Baca juga: Serikat Pekerja Prediksi UMK Solo 2024 Naik Tak Sampai Rp100 Ribu, Ini Alasannya

Pada tahun 2019, UMK Sragen ditetapkan sebesar Rp 1.673.500 yang naik Rp 127.007,3 dari tahun 2018.

Kenaikan UMK Sragen pada tahun 2019 ke tahun 2020 sebesar Rp 142.414,85 menjadi Rp 1.815.914,85.

Setelah tahun 2020, UMK Sragen tidak banyak mengalami kenaikan karena pandemi covid-19.

Bahkan, pada tahun 2021, UMK Sragen hanya mengalami kenikan sebanyak Rp 13.585,15 menjadi Rp 1.829.500.

Kenaikan UMK Sragen dari tahun 2021 menuju tahun 2022 juga tidak banyak, yakni hanya sebesar Rp 9.929 saja, sehingga UMK Sragen menjadi Rp 1.839.429.

Dan terakhir, UMK Sragen cukup banyak mengalami kenaikan yakni sebesar Rp 130.140 menjadi Rp 1.969.569.

Selisih kenaikan UMK Sragen dalam sepuluh tahun terakhir, paling banyak terjadi pada tahun 2016, dan paling sedikit pada tahun 2022 yang lalu.

Dengan besaran UMK tahun 2023, Sragen menduduki peringkat ketiga dari bawah daftar UMK se-Jawa Tengah.

Ketua DPD SBSI 1992 Sragen, Joko Supriyanto mengatakan tidak ada usulan terkait besaran UMK Sragen tahun depan.

Joko menuturkan akan mengikuti hasil perumusan dewan pengupahan.

"Saat ini kami idem, tidak mengusulkan UMP atau UMK, biar dewan pengupahan dan tripartit saja yang membahas," kata Joko.

(*)