Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Jubir TPN Ganjar-Mahfud Sebut Kubu Prabowo-Gibran Pertontonkan Berdemokrasi Tanpa Etika

TPN Ganjar-Mahfud MD menyebut pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran mempertontonkan demokrasi tanpa etika.

Penulis: Tribun Network | Editor: Erlangga Bima Sakti
Tribunnews/JEPRIMA
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menunjukkan nomor urut 2 saat pengambilan nomor urut Capres dan Cawapres 2024 di halaman Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023). Hasil pengundian nomor urut pasangan Capres dan Cawapres yaitu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mendapat nomor 1, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendapat nomor urut 2, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mendapat nomor urut 3. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNSOLO.COM - TPN Ganjar-Mahfud MD menyebut pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran mempertontonkan demokrasi tanpa etika.

Hal itu merespons absennya Gibran dalam dialog terbuka yang digelar PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Juamt (24/11/2023).

Baca juga: Sejumlah Menteri dari PKB tak Masuk Struktur Timnas AMIN, Cak Imin: Biar Fokus Kerja di Kementerian

"Kami melihat ini adalah sebagai wujud berdemokrasi tanpa etika yang terus ditampilkan oleh kubu pasangan Prabowo-Gibran," kata juru bicara TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim kepada Tribunnews.com, Sabtu (25/11/2023).

Chico mengatakan acara dialog terbuka yang digelar PP Muhammadiyah adalah upaya mempersembahkan gagasan capres dan cawapres ke masyarakat atau pemilih.

"Agar (masyarakat) bisa menilai secara utuh semua kandidat, khususnya di bidang gagasan, visi-misi," ujarnya.

Baca juga: PP Muhammadiyah Berharap Pasangan Capres-Cawapres Berserta Pendukungnya Ciptakan Pemilu Penuh Etika

"Dan tentu untuk menilai apakah betul gagasan itu benar-benar dipahami oleh capres cawapres yang bersangkutan," imbuh dia.

Chico menyayangkan bila pasangan Prabowo-Gibran terus menerus melakukan hal seperti itu.

"Kemudian akan menimbulkan pertanyaan, bahwa faktor apa yang diinginkan untuk masyarakat memilih? Sekedar gemoy dan santuy? Atau hanya karena gibran anak presiden?" tegasnya. (*)

 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved