Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Respons Jokowi, Gibran dan Kaesang soal Megawati Sebut Sikap Penguasa Seperti Orde Baru

Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato dalam Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di JIEXpo Kemayoran, Jakarta.

Penulis: Tribun Network | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Tribunnews.com / Irwan Rismawan
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melihat mobil bioskop keliling PDIP disela-sela pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-IV PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023). Rakernas ke-IV PDIP ini mengambil tema ‘Kedaulatan Pangan Untuk Kesejahteraan Rakyat’. 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato dalam Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di JIEXpo Kemayoran, Jakarta pada 27 November 2023.

Dalam pidatonya, Megawati mengaku jengkel dengan sikap penguasa saat ini, yang menurutnya, ingin bertindak seperti penguasa di masa Orde Baru. 

"Mestinya ibu enggak boleh ngomong gitu tapi Ibu jengkel. Karena republik ini penuh pengorbanan tahu tidak," dikutip dari Kompas.com.

"Kenapa sekarang kalian yang pada penguasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?" imbuhnya.

Pernyataan Megawati ini disambut dengan sorak-sorai dari ribuan relawan pendukung Ganjar-Mahfud yang mengikuti pidato tersebut.

Baca juga: Almas Tegaskan Gugatan Soal Batas Usia Capres-Cawapres Bukan Untuk Gibran

Banyak pula dari mereka yang berdiri dari kursi lalu meneriakkan kata "lawan" dengan berulang-ulang.

Sorak-sorai para relawan itu pun direspons Ganjar dengan meneriakkan seruan untuk memenangkan dirinya dan Mahfud MD dalam satu putaran.

"Benar tidak, benar tidak? Merdeka, merdeka, merdeka! Menang kita Ganjar-Mahfud satu putaran!" teriak Megawati.

Megawati pun mengatakan, ia seorang manusia yang juga punya rasa jengkel apabila tidak dihormati.

Baca juga: Pemilu 2024, Bupati Sri Mulyani Ingatkan Masyarakat Gunakan Hak Pilih dengan Bijak

Padahal, ia merupakan seorang mantan presiden.

"Ya bayangkan, kok saya tidak seperti dihormati ya. Lho, kenapa? Lho saya jelek-jelek pernah Presiden lho, dan masih diakui dengan nama Presiden ke-5 Republik Indonesia lho," kata Megawati.

Lebih lanjut, Megawati mengajak rakyat Indonesia untuk tidak takut melawan kecurangan yang mungkin terjadi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Kita kan rakyat Indonesia, polisi juga rakyat Indonesia, yang namanya tentara rakyat Indonesia, aparat juga rakyat Indonesia. Benar apa benar? Insyaf makanya, jangan takut," ujar Megawati.

Tanggapan Jokowi, Kaesang, dan Gibran

Ada pun Presiden Jokowi enggan menanggapi pernyataan Megawati. 

Respons itu disampaikan Jokowi saat ditanya terkait pernyataan Megawati setelah menanam pohon di hutan kota kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (29/11/2023), dikutip dari Kompas.com.

Awalnya, wartawan bertanya kepada Jokowi seperti apa tanggapannya soal pernyataan Megawati.

Mendengar pertanyaan wartawan, Presiden Jokowi tersenyum kecil.

Saat pertanyaan selesai disampaikan, Kepala Negara menyatakan tak ingin menanggapi hal itu.

Baca juga: Megawati Sebut Penguasa saat Ini Mirip Orba, Gibran: Semua Masukan Kita Tampung

"Saya tidak ingin memberi tanggapan," ujar Jokowi.

Ketika menyampaikan jawabannya, Presiden masih tersenyum.

Kemudian, Presiden menelungkupkan tangan ke depan untuk berpamitan kepada wartawan dan menyudahi sesi tanya jawab.

Sementara itu,  putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka merespons singkat pidato Megawati Soekarnoputri.

"Ya monggo semua masukan kita tampung ya," jelasnya saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (30/11/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS: Sidang Perdana Gugatan Putusan MK Rp204 Triliun, Gibran Diwakili Kuasa Hukum

Ada pun putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep mempertanyakan apakah ada orang yang ditangkap ketika menghina Presiden Joko Widodo.

Kaesang menyampaikan itu untuk menanggapi pernyataan Megawati, yang menyebut penguasa saat ini bertindak seperti masa Orde Baru.

Awalnya, Kaesang sempat bertanya siapa penguasa yang dimaksud Megawati.

Awak media pun lantas menjawab bahwa saat ini pemerintah dipimpin oleh Presiden Jokowi.

Lalu, Kaesang menyinggung apakah pernah ada warga yang menghina Jokowi, lalu ditangkap.

"Ya kita... Yang penguasa itu siapa dulu? Definisi penguasa itu siapa? Siapa? Nah (Jokowi). Dengan? Dengan Pak Ma'ruf. Di mana...," ujar Kaesang saat menghadiri Forum Komunitas Pengemudi Nusantara di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023) dikutip dari Kompas.com.

"Teman-teman semua saya katakan, di medsos, ngomong sesuatu menghina Pak Presiden ditangkap enggak?" sambungnya.

Baca juga: Ganjar-Mahfud Canangkan Program “Satu Keluarga Miskin, Satu Sarjana” untuk Bantu Berantas Kemiskinan

Secara tiba-tiba, seorang pengemudi truk kemudian menjawab "ada".

Kaesang lantas mengakui bahwa memang betul ada yang pernah ditangkap.

Hanya saja, menurut dia, orang itu ditangkap karena sudah berlebihan dalam menghina Presiden.

"Oke ditangkap ketika menghina terlalu jauh. Tapi apakah sebuah forum diskusi atau apa yang apa namanya sampai ada orang yang menangkap atau melakukan seperti itu ada? Enggak ada toh?" tukas Kaesang. Kaesang pun mengaku tidak tahu apa yang terjadi di era Orde Baru.

Sebab, Kaesang mengatakan dirinya masih kecil pada saat itu, sehingga tidak merasakannya.

"Saya enggak tahu maksudnya definisi seperti Orde Baru seperti apa dulu? Karena saya sendiri kan saya tidak mengalami. Karena waktu itu saya masih umurnya kecil, jadi saya enggak mengalami," kata dia.

"Balik lagi, saya tidak hidup di zaman itu. Jadi saya harus tanya ke teman-teman yang di mana definisinya sebelum tanya saya tuh seperti apa," imbuhnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved