Berita Nasional
Tak Hanya Gibran, Kaesang Juga Tanggapi Pernyataan Megawati
Sebelum Gibran, Kaesang Pangarep lebih dulu menanggapi pernyataan Megawati Soekarnoputri yang menyebut pemerintah saat ini seperti Orde Baru.
Penulis: Tribun Network | Editor: Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM - Calon Wakil Presiden (Cawapres) dengan nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka baru-baru ini menanggapi pernyataan Ketua Umum (Ketum) PDI-P, Megawati Soekarnoputri terkait kekuasaan.
Seperti diketahui, Megawati berpendapat bahwa pemerintah disebutnya telah bertindak sewenang-wenang menjelang Pilpres 2024 mirip Orde Baru.
Hal ini disampaikan Megawati saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar-Mahfud yang dihadiri pimpinan organ relawan pendukung se-Pulau Jawa di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11/2023).
Tidak hanya Gibran, ternyata sang adik yang kini juga menjabat sebagai Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep juga mengomentari pernyataan Megawati tersebut.
Baca juga: Respons Jokowi, Gibran dan Kaesang soal Megawati Sebut Sikap Penguasa Seperti Orde Baru
Kaesang Pangarep mempertanyakan apakah ada orang yang ditangkap ketika menghina Presiden Joko Widodo.
Kaesang menyampaikan itu menanggapi Megawati Soekarnoputri yang menyebut penguasa saat ini bertindak seperti masa Orde Baru (Orba).
Awalnya, Kaesang sempat bertanya siapa penguasa yang dimaksud Megawati. Awak media pun lantas menjawab bahwa saat ini pemerintah dipimpin oleh Presiden Jokowi.
Lalu, Kaesang menyinggung apakah pernah ada warga yang menghina Jokowi, lalu ditangkap.
Baca juga: Respons Kaesang Dicap Politikus Instan, Klaim Sudah Terpapar Politik Sejak Jokowi Wali Kota Solo
"Ya kita... Yang penguasa itu siapa dulu? Definisi penguasa itu siapa? Siapa? Nah (Jokowi). Dengan? Dengan Pak Ma'ruf. Di mana...," ujar Kaesang saat menghadiri Forum Komunitas Pengemudi Nusantara di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).
"Teman-teman semua saya katakan, di medsos, ngomong sesuatu menghina Pak Presiden ditangkap enggak?" dikutip dari Kompas.com.
Secara tiba-tiba, seorang pengemudi truk kemudian menjawab "ada".
Kaesang lantas mengakui bahwa memang betul ada yang pernah ditangkap. Hanya saja, menurut dia, orang itu ditangkap karena sudah berlebihan dalam menghina Presiden.
Baca juga: Pasang Lampu Selawatan, Pemuda Asal Juwiring Klaten Tewas Kesetrum, Bambu Kena Kabel Listrik
"Oke ditangkap ketika menghina terlalu jauh. Tapi apakah sebuah forum diskusi atau apa yang apa namanya sampai ada orang yang menangkap atau melakukan seperti itu ada? Enggak ada toh?" tukas Kaesang.
Kaesang pun mengaku tidak tahu apa yang terjadi di era Orde Baru.
Sebab, Kaesang mengatakan dirinya masih kecil pada saat itu, sehingga tidak merasakannya.
"Saya enggak tahu maksudnya definisi seperti Orde Baru seperti apa dulu? Karena saya sendiri kan saya tidak mengalami. Karena waktu itu saya masih umurnya kecil, jadi saya enggak mengalami," katanya.
"Balik lagi, saya tidak hidup di zaman itu. Jadi saya harus tanya ke teman-teman yang di mana definisinya sebelum tanya saya tuh seperti apa," imbuh Kaesang.
(*)
Siap-siap! Telat Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Bakal Didatangi Petugas dan Polisi di Rumah |
![]() |
---|
Jelang Pulang Kampung ke Solo, Jokowi dan Iriana Pamitan ke Keluarga Besar Istana, Suasana Haru |
![]() |
---|
Jokowi Sudah Packing-packing Jelang Pensiun dan Pulang ke Solo : Kemasi Foto, Buku, hingga Batik |
![]() |
---|
Jelang Pensiun di Solo, Presiden Jokowi Digugat Habib Rizieq, Dituding Lakukan 6 Kebohongan Ini |
![]() |
---|
Dimakamkan di Astana Giribangun Karanganyar, Soeharto Kini Diusulkan MPR jadi Pahlawan Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.