IKN, Harapan Berdirinya Smart City, Munculkan Generasi Unggul Indonesia
Di tengah pro kontra yang ada, hadirnya IKN diharapkan bisa menjadi potret baru Indonesia yang bersinar di mata dunia.
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Proyek Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur kini menjadi harapan baru untuk Indonesia.
Itu untuk menciptakan impian Indonesia Emas 2045.
Di tengah pro kontra yang ada, hadirnya IKN diharapkan bisa menjadi potret baru Indonesia yang bersinar di mata dunia.
Pengamat Komunikasi dari Universitas Terbuka Surakarta, Danar Kristiana Dewi optimis Indonesia emas bisa tercapai.
Dia mengatakan, membahas IKN ini menjadi hal yang menarik.
Sebab, ini membicarakan tentang perpindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
"Memigrasikan berbagai elemen Ibu Kota salah satunya Sumber Daya Manusia (SDM) yang menetap disana," kata Danar, Jumat (30/11/2023).
Danar mengatakan, bila nantinya IKN membawa konsep smart city, tentu SDM yang berpindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur ini tidak akan gagap. Malah, mereka akan semakin produktif.
"Konsep smart city tentu sudah biasa mereka jalani," kata dia.
Danar yakin dengan konsep smart city bila sukses tentu akan berpengaruh ke generasi yang akan datang.
Sebab, IKN bisa memberikan kebiasaan baru tentang kehidupan.
Apalagi smart city tentu mengintegrasikan pendidikan, kesehatan, pemerintahan dan lain sebagainya.
Sistem pendidikan yang baik dengan penerapan smart city akan memunculkan generasi-generasi Indonesia yang optimis.
"Memang perlu adaptasi, tapi saya yakin bisa," kata Danar.
Harus Merata
Adanya IKN dengan konsep smart city tentunya juga harus merata dengan daerah di sekitarnya.
Penduduk lokal juga harus diberikan edukasi dan literasi apa itu smart city.
"Supaya nanti merata pengetahuannya, jadi generasi emas yang didambakan juga bisa muncul," papar dia.
Pemerataan ini dibutuhkan, jadi sosialisasi dan dukungan juga harus dipikirkan pemerintah dengan baik.
Penting juga untuk memunculkan sekolah hingga universitas untuk menunjang SDM yang ada.
Sistem Pendidikan Terintegrasi
Guru SD MIM PK Kartasura, Yetti Dwi Pratiwi mengatakan, IKN menjadi kesempatan untuk membuat sistem baru di dunia pendidikan. Apa yang kurang saat ini bisa dibenahi.
Dia mengatakan, bila dikaitkan dengan smart city, tentu sistem yang ada juga harus baik.
Yetti mencontohkan, misalnya ada sistem untuk memantau siswa, dari berangkat sekolah hingga pulang.
"Artinya kalau bisa ada sistem yang full membackup kegiatan siswa dan guru," kata dia.
Misal seperti aplikasi sekolah, jadi materi yang dibutuhkan bisa dibuat dalam bentuk video, tujuannya agar siswa bisa belajar lagi setelah pulang sekolah.
Hasil pembelajaran juga bisa dilaporkan langsung ke orang tua.
Jadi dalam aplikasi itu, bisa memantau aktivitas perkembangan siswa.
Sistem ini juga bisa dibuat sistem aduan, misal dari orang tua siswa ke sekolah, sekolah ke dinas, dinas ke kementerian.
"Jadi nyambung, pelaporan bisa dipantau kementerian langsung," papar Yetti.
Dengan sistem dan cara belajar yang baik, tentu generasi emas 2045 diharapkan bisa muncul. (*)
Pemkab Sukoharjo Raih Penghargaan Smart City, Berhasil Tingkatkan Fasilitas Penyandang Disabilitas! |
![]() |
---|
Disuruh Ngantor di Papua Hingga IKN, Wapres Gibran: Pindah-pindah Terus, Siap Ditempatkan di Manapun |
![]() |
---|
Warisan Jokowi IKN Sering Kena Nyinyir, Gibran Bantah Tudingan Proyek IKN Bentuk Perusakan Alam |
![]() |
---|
Jaminan DPR Soal Proyek IKN: Anggaran Selalu Ada Setiap Tahun, Sifatnya Fluktuatif |
![]() |
---|
Nasib IKN di Tangan Pemerintah Prabowo, DPR Dorong Ada Kepres atau Kaji Ulang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.