Berita Karanganyar
Wisata di Karanganyar: Sapta Tirta Pablengan 7 Mata Air Dipercaya Sembuhkan Penyakit
Sapta Tirta Pablengan di Desa Pablengan, Karanganyar dipercaya dipercaya masyarakat memiliki khasiat untuk menyembuhkan diri dari berbagai penyakit
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ahmad Syarifudin
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Sapta Tirta Pablengan di Desa Pablengan, Matesih, Karanganyar dipercaya dipercaya masyarakat memiliki khasiat untuk menyembuhkan diri dari berbagai penyakit.
Objek wisata yang dikelola Dispaspora Pemkab Karanganyar ini seperti namanya memiliki 7 mata air unik dengan memiliki khasiat yang berbeda-beda.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, objek wisata yang terletak di penghubung antara Kecamatan Matesih dan Kecamatan Karangpandan itu mempunyai sejarah, terutama terkait dengan raja Mangkunegara I, Pangeran Sambernyawa, Raden Mas Said.
Tempat ini juga disebut mempunyai kaitan erat dengan sejarah perjuangan Pangeran Raden Mas Said melawan VOC, tahun 1741 sampai 1757. Kisah tentang asal mula sumber mata air Sapta Tirta Pablengan ini bermula dari kekecewaan Raden Mas Said terhadap bangsa Belanda yang semakin berani mencampuri urusan dalam keraton Kartasura saat belum menjadi Raja Mangkunegara I.
Baca juga: Viral, Seorang Pemuda Menyelinap di Markas Brimob Satu Bulan, Ketahuan Saat Minta Rokok ke Senior
Saat itu, pria yang mempunyai julukan Pangeran Sambernyawa ini pergi meninggalkan keraton untuk mengadakan perlawanan dengan Belanda. Kemudian, Raden Mas Said bertapa di Bukit Argotiloso dan mendapatkan wahyu untuk mengambil pusaka Tombak Tunggul Naga.
Tombak tersebut nantinya akan dipergunakan Raden Mas Said untuk memukul mundur pasukan Belanda. Dalam proses pertapaannya, Raden Mas Said memperoleh petunjuk agar turun dari Argotiloso menuju ke tujuh sumber mata air di lereng bukit.
Sesampainya di sendang tersebut, ia mendengar suara gaib agar seluruh balatentaranya dimandikan di seluruh mata air tersebut.
Baca juga: Kisah Pilu Harno dan Widati, Tidur di Rumah Bekas Kebakaran Beratap Terpal
Makna Nama-Nama Sumber Mata Air
Ketujuh mata air itu yaitu Sumber Air Bleng, Sumber Air Urus-urus, Sumber Air Soda, Sumber Air Mati, Sumber Air Hidung, Sumber Air Kasekten, Sumber Air Hangat.
Di tempat mandi pertama, yakni di air Bleng, bertujuan untuk membulatkan tekad (ngeblengake) dan menyatukan cipta, rasa, serta karsa.
Sementara di tempat mandi kedua, di air Urus-urus, memiliki makna filosofi agar tujuan beliau mengusir penjajah dapat terurus atau tercapai.
Tempat mandi ketiga, di air Londo atau Soda bertujuan agar memperoleh kesegaran jasmani dan tidak kelelahan saat perang gerilnya.
Di tempat mandi keempat dan kelima, yakni di air mati dan air hidup (panguripan) bertujuan mengingatkan bahwa hidup dan mati dalam peperangan harus diserahkan kepada Tuhan.
Kemudian di tempat mandi keenam, di air Kasekten, memiliki makna agar pasukan Raden Mas Said mendapatkan kekuatan secara batiniah untuk tak lelah melawan penjajah.
Adapun di tempat mandi terakhir atau ketujuh, di sumber air hangat Kamulyan, bertujuan agar segala tujuan mendapatkan ketenteraman, kedamaian, dan kemakmuran.
Baca juga: Kejari Karanganyar Pastikan Lebih dari Satu Tersangka Penggelapan Mesin Pertanian Senilai 330 Juta
Khasiat Tiap Sumber Mata Air
Ketujuh mata air tersebut mengeluarkan air dengan kandungan mineralnya satu sama lain berbeda. Konon, ketujuh mata air ini diyakini memiliki khasiat yang berbeda-beda.
Berikut, ketujuh sumber air tersebut yang berada di Sapta Tirta Pablengan Karanganyar:
- Sumber Air Bleng: Air ini berasa asin, biasanya orang mengambil air di sumber ini untuk membuat karak, atau semacam krupuk yang bahan bakunya dari beras atau nasi.
- Sumber Air Hangat: Airnya terasa hangat, biasanya untuk mandi sekaligus untuk mengobati berbagai penyakit kulit, misalnya gatal-gatal. Juga bisa untuk mengobati rematik.
- Sumber Air Kasekten: Kata kasekten berasal dari kata sakti, yang berarti air dari sumber ini dipercaya bias menambah kekuatan, kesehatan, atau untuk mensucikan jiwa raga.
- Sumber Air Hidup: Air hidup boleh untuk mencuci muka, air ini dipercaya dapat membuat wajah tampak awet muda.
- Sumber Air Mati: Air yang keluar dari sumber ini dilarang keras untuk dibuat cuci muka, cuci tangan, apalagi untuk minum, dan sumber tersebut tidak pernah bertambah atau berkurang.
- Sumber Air Soda: Air dari sumber ini rasanya seperti soda, air ini dipercaya bisa untuk obat berbagai penyakit dalam, misalnya sakit ginjal, lever, gula, juga TBC.
- Sumber Air Urus-urus: Air dari sumber ini dapat dijadikan urus-urus atau obat cuci perut, atau memperlancar buang air besar.
Baca juga: Viral Dokter di Sultra Diduga Aniaya Apoteker, Akibat Tersinggung Percakapan Grup WA Karyawan
Tribunners bisa datang merasakaan 7 mata air yang berbeda dengan merogok kocek tiket masuk Rp 7 ribu per tiket. Selain itu, Tribunners juga bisa menikmati mandi di ruangan yang sudah disediakan. Objek wisata ini beroperasi setiap hari dalam waktu 24 jam.
Jarak Sapta Tirta Pablengan dengan Kabupaten Karanganyar sekitar 20 kilometer. Objek wisata ini berada di kaki Gunung Lawu dengan berhawa sejuk, serta berlatar belakang hutan pinus Argotiloso.
Di tempat tersebut, juga dibangun tempat peristirahatan Langen Harja bagi penguasa dan kerabat lingkungan Mangkunegara oleh Mangkunegara III.
Lokasi ini memiliki luasan tanah sekira dua hektar. Jarak satu mata air yang satu dengan mata air yang lain, paling dekat kurang lebih 5 meter, paling jauh kira-kira 15 meter.
(*)
Meski Baru Menjabat, Bupati dan Wabup Karanganyar Tak Open House Saat Momen Lebaran: Terkendala Dana |
![]() |
---|
Pembangunan Bendungan Jlantah Karanganyar Akibatkan Hilangkan Satu Dusun |
![]() |
---|
Bikin Kaya Mendadak Warga Karanganyar, Bendungan Jlantah Ini Belum Rampung Dibangun, Kapan Selesai? |
![]() |
---|
Begini Proses Pembangunan Bendungan Jlantah yang Buat Warga Karanganyar Jadi Kaya Mendadak |
![]() |
---|
Dapat Ganti Rugi Proyek Waduk Jlantah Karanganyar, Warga Pakai Uangnya untuk Beli Mobil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.