Viral
Viral Video Pendaki Wanita Dipenuhi Abu Erupsi Gunung Marapi, Begini Kondisinya Setelah Dievakuasi
Tampak wajah wanita tersebut dipenuhi oleh abu vulkanik, begitu juga pakaian yang dikenakannya.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM – Viral di media sosial, video yang memperlihatkan seorang pendaki mendokumentasikan kondisinya saat Gunung Marapi, Sumatera Barat mengalami erupsi, Minggu (3/12/2023) viral di media sosial.
Video itu tersebar luas di media sosial Instagram dan TikTok itu.
Tampak wajah wanita tersebut dipenuhi oleh abu vulkanik, begitu juga pakaian yang dikenakannya.
Baca juga: Gegara Bocah Main Korek Api, Kamar di Lantai 2 Milik Warga Jagalan Solo Dilahap Si Jago Merah
Pendaki tersebut juga terlihat mengela napas panjang lantaran diduga mengalami sesak.
Pendaki wanita itu hanya meminta tolong dan tak banyak berbicara.
Kini terkuak sosok pendaki yang tengah viral di media sosial itu.
Pendaki itu bernama Zhafirah Zahrim Febrina atau Ife (19) yang kini dirawat di Rumah Sakit Ahmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.
Rani Radelani, etek (Bibi) korban mengatakan, awalmnya dia mendapat Zhafirah terjebak di Gunung Marapi dari seseorang.
Baca juga: Update Kondisi Pendaki Gunung Marapi: 49 Orang Sudah Turun, 26 Orang Proses Evakuasi, 8 Orang Luka
"Awalnya dapat kabar dari live TikTok sekitar pukul 04.00 WIB, ada yang ngabarin juga. Kebetulan saya di Padang, yang sudah ke sana ayah, paman, dan keluarga yang lain," ujar Rani, Senin (4/12/2023), dikutip dari TribunPadang.com.
"Mereka standby sejak tadi malam, sejak lost contact dengan Ife (panggilan Zhafirah di rumah), ayahnya dan pamannya langsung ke sana," sambungnya.
Rani menyebut, ini merupakan pengalaman pertama kali Zhafirah mendaki gunung.
Zafirah memang pernah mendaki, namun tak pernah ke gunung.
Rani menyebut, saat Zhafirah akan mendaki Gunung Marapi, tak ada larangan dari petugas.
Baca juga: Prabowo Subianto Tak Berani Mengaku Dapat Dukungan Jokowi di Pilpres 2024, Apa Alasannya?
"Waktu mau naik gunung, Ife izin ke keluarga dia pergi bersama teman yang biasa mendaki. Saat mendaftar belum ada informasi larangan mendaki ataupun kenaikan status gunung, ini mendadak aja, bagaimana lagi kan. Jadi kita ndak bisa berkata-kata, namanya musibah," kata Rani.
Setelah dievakuasi, Zhafirah saat ini terbaring lemah dengan luka bakar di area wajah.
Zhafirah pun disebut kini bisa sedikit berbicara.
"Alhamdulillah, bisa ngomong sedikit-sedikit, namun tak kami paksakan juga menceritakan kronologinya," kata Rani.
Rani pun mengucapkan terima kasih kepada tim gabungan yang berhasil mengevakuasi Zhafirah.
Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) pada level II atau waspada sejak 3 Agustus 2011.
Baca juga: Erupsi Gunung Marapi: 19 Pendaki Sudah Turun, 28 Pendaki Masih Proses Evakuasi, Simak Daftar Namanya
Kepala PVMBG Sumbar, Hendra Gunawan, menjelaskan jika Gunung Marapi berada pada level II (waspada) sejak 2011.
"Betul," kata Hendra melalui pesan WhatsApp.
Dari hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 3 Desember pukul 18.00 WIB, maka tingkat aktivitas Gunung Marapi masih tetap pada Level II (waspada).
Terkait alasan pendakian di Gunung Marapi masih dibuka, Pelaksana Harian (Plh) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Dian Indriati buka suara.
Dian mengatakan pendakian Gunung Marapi dibuka setelah mendapat dukungan dari seluruh stakeholder.
Stakeholder itu di antaranya Pemkab Agam, Pemkab Tanah Datar, Dinas terkait yaitu Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, BPBD Tanah Datar, Basarnas, Wali Nagari Batu Palano, Aia Angek dan Koto Baru.
Selain itu BKSDA Sumbar juga telah memiliki SOP pendakian dengan batasan-batasan tertentu seperti, tidak boleh mendekati kawah hingga melakukan pendakian minimal berjumlah 3 orang dan sebagainya.
Dian mengatakan untuk level II (waspada) seluruh pendakian gunung api di Indonesia diberlakukan level ini.
"Contoh Gunung Bromo, Kerinci, Rinjani dan lain-lain dibolehkan melakukan pendakian sepanjang memiliki mitigasi dan adaptasi bencana," ujar Dian Indriati, Senin (4/12/2023), dikutip dari TribunPadang.com.
Diketahui, pendakian Gunung Marapi dibuka kembali pada 24 Juli 2023 lalu setelah sebelumnya ditutup karena erupsi.
Ardi Andono, kepala BKSDA Sumbar saat itu bersama Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy melaunching sistem booking online pendakian Gunung Marapi.
Viral Video Wali Kota Solo Respati Ardi Minta Warga yang Tak Pernah Srawung Dilaporkan ke RT |
![]() |
---|
Kisah Haru dan Inspiratif Tukang Sepuh Emas di Solo Kuliahkan 2 Anaknya di ITB, Didatangi Rektor |
![]() |
---|
Sosok Sudewo Bupati Pati Viral Naikkan PBB 250 Persen: Lulusan UNS, Pernah Nyalon Bupati Karanganyar |
![]() |
---|
Viral di Solo, Beredar Unggahan Tanah Nganggur 2 Tahun Bakal Disita Negara, Cek Faktanya |
![]() |
---|
Setelah Terima SK PPPK, Puluhan Guru di Sejumlah Daerah Izin Gugat Cerai Suami, Termasuk di Wonogiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.