Berita Boyolali
Jelang Nataru 2024, Waspadai Jalur Tengkorak di Boyolali, Setahun Terjadi Puluhan Kecelakaan
Beberapa titik jalan di Boyolali ini bisa disebut sebagai jalur tengkorak, karena ada black spot dan daerah rawan kecelakaan lalulintas.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Jalanan di Boyolali bakal dipadati kendaraan jelang libur Natal dan tahun Baru (Nataru) 2024 nanti.
Tertib berlalulintas kunci utama agar selamat dalam berkendara.
Pengendara juga sebaiknya lebih berhati-hati saat melintasi beberapa ruas jalan di Boyolali ini.
Sebab beberapa titik jalan di Boyolali ini bisa disebut sebagai jalur tengkorak, karena ada black spot dan daerah rawan kecelakaan lalulintas.
Dua blackspot ini ada di jalan arteri.
Pertama di jalan Semarang-Solo. Tepatnya di wilayah Desa Kaligentong, Kecamatan Gladagsari.
Sejak setahun ini, di sana terjadi 24 kejadian kecelakaan. Tingkat fatalitasnya pun tergolong tinggi.
Mulai dari korbannya yang luka ringan, berat, hingga meninggal dunia.
Yang kedua ada di jalan Donohudan, kecamatan Ngemplak, Boyolali.
Jalan lurus dari Utara-Selatan di timur Asrama Haji Donohudan itu selama setahun terjadi 20 kecelakaan. Tingkat fatalitasnya juga tinggi.
Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Agista Ryan Mulyanto menyebut jika kedua titik jalan itu masuk data Integrated Road Safety Management System (IRSMS) dengan jumlah kecelakaan lalu lintas lantas tinggi.
Baca juga: Mulai Januari 2024, Uji KIR di Dishub Boyolali Bakal Gratis, Imbasnya PAD Hilang Rp1,2 Miliar
Baca juga: Jelang Nataru, Harga Komoditas Pangan di Boyolali Masih Tinggi, Cabai Rp 86 Ribu Per Kg
Kecelakaan yang terjadi di dua lokasi itu menimbulkan korban luka ringan, berat hingga meninggal dunia.
"(Di dua jalan itu) Memang banyak kecelakaan. Jadi setiap kecelakaan, pasti (kecelakaannya di lokasi) titiknya itu," kata Agista, kepada TribunSolo.com, Senin (4/12/2023).
Selain dua lokasi black spot, Satlantas Polres Boyolali juga mencatat lokasi yang rawan kecelakaan.
Untuk di jalan arteri Solo-Semarang antara lain di simpang Penggung, Pertigaan Wika Mojosongo, Simpang Tiga Randusari, Mojolegi Teras dan Kuwiran, Kecamatan Banyudono.
"Kalau di jalur lintas Sruwen-Gemolong itu ada di Karanggede, Boyolali," tambah Kanit Gakkum, Ipda Budi Purnomo.
Di jalan tersebut selain jalannya merupakan turunan, juga merupakan persimpangan jalan.
Sehingga, pengendara diharapkan berhati-hati saat melintasi jalan tersebut.
Kemudian untuk jalan tol di Boyolali, jalan yang rawan terjadi kecelakaan lalulintas ini antara KM 475-490 jalur A atau dari arah Semarang-Solo.
Jalan sepanjang 15 kilometer itu kerap terjadi kecelakaan lalu lintas.
Tak hanya itu saja, antara KM 503-505+200 juga merupakan jalur rawan kecelakaan lalulintas.
"Jalan tersebut, kondisinya menurun, sehingga rawan terjadinya kecelakaan," pungkasnya.
(*)
ALASAN Sopir Pikap Divonis 8 Bulan Bui Pasca Buat Petani Tewas Terlempar di Boyolali, Dianggap Lalai |
![]() |
---|
Sopir dalam Insiden Laka Mobil Pikap Sayur di Selo Boyolali Divonis 8 Bulan Penjara |
![]() |
---|
3 Fakta Menghitamnya Sungai di Sambi Boyolali, Pelaku Pembuang Limbah yang Cemari Diminta Bertobat |
![]() |
---|
Diduga Tercemar Limbah, Sungai di Sambi Boyolali Keruh Hitam dan Berbau |
![]() |
---|
Warga di Dua Desa Boyolali Resah, Sungai yang Biasa Mereka Gunakan Tercemar Limbah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.