Pemilu 2024
Gibran Dianggap Blunder soal Asam Sulfat, Pengamat Minta Cawapres Prabowo Lebih Banyak Lagi Membaca
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, memberikan tanggapannya soal Gibran yang keseleo lidah ini.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Gibran Rakabuming Raka dianggap blunder soal pernyataannya yang salah menyebut asam folat menjadi asam sulfat.
Bahkan kini istilah asam sulfat masih terus bergema di media sosial buntut pernyataan Gibran.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, memberikan tanggapannya soal Gibran yang keseleo lidah ini.
Baca juga: Ganjar Bicara Nasib IKN Jika Dia Terpilih jadi Presiden RI, Ungkap Kedekatannya dengan Jokowi
Dia menilai ada beberapa kesalahan cawapres dari Prabowo Subianto itu.
Menurutnya, kesalahan yang dilakukan Gibran adalah akibat dari ketidakpekaan terhadap posisinya sebagai cawapres.
"Artinya, Gibran tidak peka dengan statusnya sebagai cawapres yang seharusnya lebih banyak lagi membaca, termasuk mengoreksi naskah dari staf," ucapnya, Rabu (6/12/2023).
Sebelumnya, pasangan capres Prabowo Subianto yakni calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 ini salah menyebut istilah asam folat menjadi asam sulfat.
Baca juga: Soal Amanah, Anak Ganjar Peringatkan sang Ayah Bila Jadi Presiden
Hal itu berulang kali terucap saat kampanye di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Minggu (3/12/2023).
"Statement Gibran kalau dilihat terjadi berulang, maka itu bukan kesalahan ucapan, tetapi itu besar kemungkinan hafalan," lanjutnya.
Ia menyoroti sikap Gibran yang apa adanya menghafal bisa menjadi tanda dari dua persoalan.
"Pertama, Gibran memang tidak memperdulikan kualitas dirinya, karena meyakini punya perlindungan sebagai putra presiden," ucapnya.
"Kedua, Gibran optimistis atau sudah mengetahui jika dirinya tetap akan menang meskipun publik mengenali kapasitasnya yang buruk," imbuhnya.
Baca juga: Prabowo-Gibran Unggul di 11 Hasil Survei, Airlangga Hartarto Kian Yakin Bakal Menang 1 Putaran
Sementara itu, Direktur Eksekutif Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Neni Nurhayati, menyebut Gibran memiliki gaya komunikasi yang cukup buruk.
“Ini sebenarnya kecerobohan komunikasi publik yang semestinya ada kalkulasi dalam menyampaikan frasa dan diksi kepada publik, apalagi ini menyangkut hal yang sangat krusial,” ujar Neni, Rabu (6/12/2023).
Padahal menurutnya Gibran memiliki tim sukses, tim kampanye maupun riset yang seharusnya mampu membackup dia.
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.