Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Kata Gibran soal Kualitas Rumah Sakit Indonesia : Ditingkatkan Lagi, Tiap Tahun, Alat Harus Upgrade

Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka menilai kualitas rumah sakit di Indonesia masih perlu ditingkatkan. 

Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka menilai kualitas rumah sakit di Indonesia masih perlu ditingkatkan. 

Peningkatan kualitas tersebut tidak hanya meliputi sarana dan prasarana, namun juga bisa dilakukan dari sektor sumber daya manusia (SDM). 

"Ya bisa ditingkatkan lagi. Kan tiap tahun ke tahun alatnya kan memang harus di-upgrade," urai dia, Jumat (8/12/2023).

"Dan nakesnya (tenaga kesehatan) juga harus di-upgrade," tambahnya. 

Apalagi, Kementerian Kesehatan juga telah melakukan kerja sama dengan Bank Dunia.

Baca juga: Pelaku UMKM Apresiasi Prabowo-Gibran Gerakkan Ekonomi Nasional Lewat Program Makan Siang Gratis

Salah satunya dengan International Finance Corporation (IFC), yang merupakan anggota grup Bank Dunia. 

"Dari kementerian kesehatan kan sudah dealing dengan world bank," ungkap Gibran

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Kementerian Kesehatan dan IFC melakukan kolaborasi dalam pengembangan sektor kesehatan di Indonesia. 

Itu untuk peningkatan upaya ketahanan dan pertumbuhan sektor kesehatan, sekaligus menarik investasi dan transfer teknologi. 

Pengembangan sektor kesehatan itu meliputi bidang kefarmasian, vaksin, dan teknologi kesehatan yang sejalan dengan transformasi sistem kesehatan Indonesia. 

Baca juga: Kampanye Pemilu 2024, Bawaslu Sragen Temukan Baliho Caleg Terpasang di Pohon, Bakal Ditertibkan

Pasangan calon presiden Prabowo Subianto itu menambahkan pengembangan kualitas kesehatan di Indonesia juga bisa melalui standardisasi dan peningkatan mutu pelayanan rumah sakit secara masif di tingkat nasional.

"Kan ada, kedepan kan ada standardisasi dan upgrading untuk rumah sakit," kata dia.

Selain itu, Gibran berencana mengadopsi program pembangunan rumah sakit di Kota Solo ke tingkat nasional apabila menjadi Wakil Presiden terpilih. 

Pembangunan rumah sakit di Kota Solo, salah satunya, terjadi dengan terjalinnya kerja sama dengan pemerintahan Uni Emirate Arab.

Itu dengan rencana pembangunan rumah sakit khusus jantung di kawasan Solo Tehcnopark Park yang mana proses groundbreaking telah dilakukan pada 27 November 2023. 

1 Desa 1 Nakes

Sementara itu, Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menilai ada cara untuk membantu meningkatkan kualitas kesehatan yang ada di Indonesia. 

Mereka memiliki program unggul di bidang kesehatan yang ditawarkan, yakni 1 Desa, 1 Faskes, dan 1 Nakes. 

“Kita akan membangun dari desa. Kalau Indonesia mau dibangun jadi lebih baik, desa-desanya harus menjadi lebih baik terlebih dahulu,” ungkap Ganjar saat menyampaikan kampanye di Distrik Semangga, Waninggap Nanggo, Kecamatan Semangga, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Selasa (28/11/2023) dikutip dari TribunPapua.

Capres nomor urut 3 ini menyebutkan program membangun dari kampung ini bertujuan untuk menyehatkan warga desa.

Fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang ada di desa perlu memiliki kemampuan yang mumpuni dan profesional.

Baca juga: Sigap dan Dekat dengan Rakyat, Sandiaga Uno Sebut Ganjar adalah Jokowi Versi 3.0 di 2024

Sebab, menurut Ganjar, sakit menjadi salah satu masalah yang dikhawatirkan hampir seluruh masyarakat di Indonesia, baik di kota maupun di desa.

Pasalnya, anggota keluarga yang sakit menjadi tidak produktif dan anggota keluarga yang tidak sakit ikut tidak produktif karena harus merawat yang sakit.

Maka itu, masyarakat mendambakan adanya layanan kesehatan yang dekat, cepat, murah, dan layak.

Sebagai gambaran, di Merauke, untuk sekitar 230 ribu jiwa hanya terdapat 25 Puskesmas, di mana dari angka tersebut ada 8 Puskesmas yang belum terakreditasi.

Di daerah ini, 1 Puskesmas melayani hampir 9.000 warga, padahal idealnya 1 Puskesmas hanya melayani 1.000 penduduk.

Baca juga: Cerita Istri Anies Baswedan Tak Manfaatkan Jabatan Suami untuk Kuliah Anak

Karena itulah, program 1 Desa, 1 Faskes, dan 1 Nakes akan didahulukan di desa-desa tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

“Program 1 Desa, 1 Faskes, dan 1 Nakes ini akan ada khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) seperti di Merauke,” ujar Ganjar.

Ganjar pun berharap hal ini dapat membuka jalan bagi masyarakat desa untuk hidup sehat, bisa bekerja produktif, dan akhirnya bisa hidup lebih sejahtera.

“Program ini adalah bagian dari komitmen Ganjar-Mahfud untuk membangun sumber daya manusia desa yang lebih sejahtera,” jelas Ganjar.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved