Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Cerita Warga Sukoharjo, Motor Chopper Korea Jadi Motor Listrik, Diuji Kecepatan Tembus 154 Km/Jam

Sepeda motor konversi itu melewati sejumlah proses, termasuk dyno test yang dilakukan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

|
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com / Adi Surya
Mekanik SMK Muhammadiyah Kartasura sedang menyetel sepeda motor hasil konversi listrik milik warga Sukoharjo, Bambang Wiyarco, Jumat (8/12/2023). Penyetelan dilakukan di bengkel SMK Muhammadiyah Kartasura. 

Mereka membawa mobil Avanza itu untuk melahap medan hingga ke kawasan Cepogo, Boyolali.

"Sini sampai ke Cepogo dengan memasukan gigi lima masih kuat," terang Bayu.

Berdasarkan hasil uji coba, mobil Avanza hasil konversi bisa melaju dengan kecepatan 100 kilometer per jam.

Ada pun waktu isi ulang baterai hingga full pun membutuhkan waktu 10 jam.

Bila full, mobil Avanza setidaknya bisa menempuh jarak lebih kurang 240 kilometer.

Konsumsi baterai saat melaju sebesar 10 persen tiap 10 sampai 12 kilometer.

Avanza hasil konversi itu kemudian dipamerkan dalam Expo Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah 2022.

Expo itu ada di De Tjolomadoe, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar yang berlangsung 17 sampai 21 November 2022.

Menteri PMK, Muhadjir Effendy pun sempat menjajal mobil tersebut.

SMK Muhammadiyah Kartasura lalu mengurus sertifikasi bengkel konversi listrik ke Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat pada Februari 2023.

Itu untuk mentaati Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Berbasis Baterai.

Adapun kendaraan hasil konversi juga harus memiliki Sertifikat Uji Tipe (SUT) dan Sertifikasi Registrasi Uji Tipe (SRUT).

Itu juga untuk membantu pengurusan BPKB, STNK, dan TNKB kendaraan hasil konversi.

SMK Muhammadiyah Kartasura pun lolos dalam sertifikasi itu dan masuk dalam daftar 24 bengkel konversi kendaraan listrik Kementerian ESDM.

Pelanggan pertama SMK Muhammadiyah Kartasura pasca mendapat sertifikasi itu adalah Bambang Wiyarco.

Setelahnya, SMK Muhammadiyah Kartasura mendapat sejumlah permintaan konversinya listrik dari instansi pemerintahan.

"Sudah dapat order dari Kementerian ESDM, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ada 13 unit sepeda motor, Pemkab Sragen ada 9 sepeda motor, dan Pemkot Solo ada 10 unit sepeda motor," ucap Bayu.

Dari pantauan TribunSolo.com, ada sejumlah sepeda motor Honda Supra X 125 cc berplat nomor merah yang berada di bengkel produksi SMK Muhammadiyah Kartasura.

Ada pun biaya konversi sepeda motor listrik berada di kisaran Rp 17 juta per unit, sementara mobil berada di kisaran Rp 200 sampai 300 jutaan.

Bambang menambahkan dengan memiliki kendaraan listrik atau hasil konversi bisa membantu pemerintah dalam mewujudkan nol emisi karbon atau net zero emission pada tahun 2060.

Ditambah, kendaraan listrik atau hasil konversi listrik, menurut Bambang, lebih efisien.

"(Kendaraan) listrik lebih efisien, termasuk dari segi perawatan efisien," ucap Bambang.

Komitmen PLN

PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah & DIY optimistis dengan prospek bengkel konversi listrik ke depan.

Seperti yang disampaikan Manager Komunikasi & TJSL PLN UID Jateng & DIY, Prayudha Fasya Perdana.

"Kami optimis terhadap prospek bengkel konversi listrik ke depan," ucap dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (9/12/2023).

"Dengan target pemerintah untuk mencapai zero emisi pada tahun 2060, PLN melihat bahwa bengkel konversi listrik akan memainkan peran kunci dalam mencapai tujuan tersebut," imbuhnya.

Pemerintah Indonesia serius mewujudkan komitmen net zero emission pada tahun 2060.

Keseriusan itu ditunjukkan dengan pembuatan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to the United Nation Framework Convention Climate Change.

"Apabila pemerintah juga mendukung misal dengan memperbanyak kanal untuk memperoleh sertifikasi konversi, bisnis bengkel konversi listrik juga dapat berkembang untuk menyediakan solusi memperoleh transportasi hemat energi yang lebih terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat," ujar dia.

Hingga Juni 2023, ada lebih kurang 24 bengkel konversi listrik yang telah tersertifikasi di Jawa-Bali.

Salah satunya, SMK Muhammadiyah Kartasura.

PLN UID Jateng & DIY pun memberi bantuan dalam pengembangan konversi listrik itu lewat PLN Peduli.

"Untuk tahun ini baru satu, mudah-mudahan 2024 bisa lebih banyak," ujar Yudha.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved