Berita Solo
PDAM Solo Minta Ada Satgas Khusus Pengawasan Limbah di Bengawan Solo, Kasus Terus Berulang
PDAM Solo meminta ada satgas khusus yang mengawasi limbah di Bengawan Solo. Sebab, mereka juga terdampak adanya limbah ini.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Solo mengeluh dengan adanya pencemaran limbah di Sungai Bengawan Solo beberapa waktu terakhir.
Bukan tanpa alasan, Sungai Bengawan Solo menjadi salah satu sumber PDAM Solo untuk mengolah air bersih yang dipasok kepada masyarakat.
Namun karena limbah yang mencemari Sungai Bengawan Solo membuat PDAM Solo setidaknya harus menghentikan pengolahan air baku mereka selama 4 kali dalam beberapa hari terakhir di tiga IPAL milik PDAM, termasuk pada hari ini.
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) PDAM Solo, Bayu Tunggul berharap, kasus pencemaran ini bisa ditanggulangi sebab bila ini terus terulang, maka pihaknya akan terus merugi.
"Kasus seperti ini terulang terus, sementara kita bisa ngolah. Sedangkan, pembuat kebijakan, pengawasan hingga penindakan itu sudah ranah DLH Provinsi sebagai koordinator kabupaten Kota," terang Bayu, Rabu (20/12/2023).
"Kedepan kita minta DLH Provinsi menindak tegas. Kalau perlu dibuat Satgas Khusus yang menangani masalah ini. Karena bukan kejadian setahun dua tahun ini saja. Sebenarnya DLH Provinsi sudah melakukan operasi, tapi operasinya setelah limbah tidak ada," pungkas Bayu.
Sementara itu, Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup (LH) Ahli Muda Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jateng, Aris Warsito menerangkan bahwa terkait masalah limbah di Sungai Bengawan Solo ini merupakan ranah Pusat.
"Karena sudah dua provinsi ya," terangnya.
Baca juga: PDAM 3 Kali Hentikan Produksi Air Bersih Imbas Pencemaran Limbah Bengawan Solo, 30 Ribu KK Terdampak
Lebih lanjut, Aris menambahkan bahwa DLHK Provinsi Jateng melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap unit usaha makro yang masuk di wilayah jawa tengah.
Terkait limbah yang masuk di aliran Bengawan Solo disebut Aris ada dua kemungkinan yakni berasal dari aliran Kali Samin, Kabupaten Sukoharjo atau aliran Kali Jenes.
Aris mengatakan, untuk kedua aliran sungai tersebut merupakan saluran pembuangan limbah dari Industri Kecil Menengah (IKM) di sekitar lokasi.
"Di Kali Samin ada IKM Pengolahan Alkohol serta batik printing. Kemudian di Kali Jenes itu ada Kampung Batik Laweyan. Masalahnya IKM banyak yang buang (limbah) langsung ke Sungai," imbuh Aris.
Sementara untuk wewenang penindakan IKM yang nakal tersebut diungkap Aris berada di DLH masing-masing kabupaten Kota.
"Alhamdulilah dari pengawasan yang dilakukan sejak tahun 2019 sampai sekarang, industri menengah besar bisa kita yakinkan untuk pembuangan air limbahnya tidak seperti dulu lagi," tuturnya.
Namun saat disinggung tentang Tim Satgas Pengawasan Bengawan Solo, Aris mengatakan tim tersebut telah dibentuk dan memiliki beberapa kelompok kerja (Pokja).
"Itu Tim juga yang membentuk pusat ya, langsung kementrian," pungkasnya. (*)
Biaya Hidup di Kota Solo Murah? Simak Faktor yang Membuat Biaya Hidup di Surakarta Relatif Murah |
![]() |
---|
5 Toko Jas Hujan di Solo Jateng, Sediakan Aneka Jas Hujan Berkualitas dan Harga Bervariasi |
![]() |
---|
Nikmati Pensiun di Solo Jateng, Jokowi Banyak Tawaran jadi Juru Kampanye Calon Kepala Daerah |
![]() |
---|
Saat Kaesang Gendong Bocah Bernama Gibran, Ingatkan ke Warga Kalau Jokowi Sudah Pulang ke Solo |
![]() |
---|
Daftar Tarif Jalan Tol Solo-Klaten, Tak Lagi Gratis Mulai Besok Sabtu 2 November 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.