Penyalahgunaan Kios Pasar di Solo, Pemilik Sewakan ke Orang Lain, Segera Ditertibkan Pemkot Solo

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan menertibkan penyalahgunaan kios dan los beberapa pasar milik pemerintah.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi mengatakan banyak pemilik Surat Hak Pemegang (SHP) yang disewakan ke orang lain.

“Kami kemarin mengumpulkan lurah pasar untuk mendata kios los mana yang digunakan pemilik SHP mana yang tidak digunakan oleh pemilik SHP. Ini masih dalam update terus,” ungkapnya saat ditemui Rabu (20/12/2023).

Pihaknya belum bisa memastikan berapa banyak praktik penyalahgunaan ini terjadi.

Harusnya, pemilik SHP dilarang menyewakannya ke orang lain.

Baca juga: Update Kasus Covid-19 Kota Solo: 1 Pasien Positif Sembuh, Tidak Ada Tambahan Kasus

Berdasarkan Perwali Kota Solo nomor 4 tahun 2011 SHP dan Kartu Tanda Pengenal Pedagang (KTPP) dapat dicabut apabila pedagang meninggalkan tempat dasaran lebih dari 2 (dua) bulan tanpa memberikan keterangan jelas kepada Kepala Dinas.

Maka dari itu, pihaknya saat ini sedang melakukan pendataan.

“Pasar A sebenarnya berapa yang tidak digunakan oleh pemiliknya," terang dia.

"Tidak beraktivitas atau aktivitas oleh orang lain,” tambahnya.

Di sisi lain, pihaknyaa saat ini sedang mengoptimalkan  ruang-ruang pasar tradisional yang tidak terpakai.

Salah satunya di Pasar Singosaren lantai 3 yang kini belum ada investor yang tertarik.

Baca juga: Jagal Mutilasi Warga Solo Bertato Naga Bantah Pembunuhannya Terencana : Spontan, Gegara Sakit Hati

“Pasar Singosaren kita sewakan lantai 1 dan sebagian lantai 2," ungkap dia.

"Lantai 3 tidak ada yang melirik,” imbuhnya.

Saat ini lantai basement dan lantai 1 sudah aktif.