Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten

Indahnya Momen Toleransi saat Natal 2023 di Klaten, Kyai dan Santri Kunjungi Romo

Momen toleransi terlihat di Klaten. Kyai dan santri mengunjungi Romo di Gereja Katolik Santa Perawan Maria Bunda Kristus atau Gereja Katolik Wedi.

TribunSolo.com/Zharfan Muhana
Romo Aloysius Gonzaga Luhur Prihadi bersama dengan Kyai Susilo Eko Pramono usai perayaan misa di Gereja Katolik Santa Perawan Maria Bunda Kristus di Tanjunganom, Desa Gadungan, Kecamatan Wedi, Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Momen toleransi ditunjukkan Kyai dan Santri di Klaten

Ini terlihat di Gereja Katolik Santa Perawan Maria Bunda Kristus atau Gereja Katolik Wedi di Tanjunganom, Desa Gadungan, Kecamatan Wedi. 

Momen ini saat perayaan natal 2023.

Dari pantauan TribunSolo.com, para umat katolik ini mengikuti misa pagi hingga pukul 09.00 WIB.

Mereka dengan khitmat mengikuti proses misa, ketika romo menyampaikan pesan natal.

Di sela bubarnya acara misa, terdapat rombongan yang dipimpin orang mengenakan peci dan sarung yakni Kyai Susilo Eko Pramono datang menemui Pastor dari Paroki Santa Maria Bunda Kristus, Romo Aloysius Gonzaga Luhur Prihadi.

Baca juga: Umbul Nilo, Wisata Tersembunyi di Dalam Perkampungan di Klaten, Dulu Dimanfaatkan untuk Pabrik Tebu

Dalam kesempatan itu, Kyai Sus menemui Romo untuk mengucapkan selamat natal.

Kyai Sus kerap mengajak santrinya di Pondok Pesantren Sunan Kalijaga di Desa Dengkeng, Kecamatan Wedi untuk bersilaturahmi dengan antar umat beragama, sebagai bentuk toleransi.

"Motivasi saya membumikan Pancasila, bukan sekedar slogan dan bukan sekedar kata," ujar Kyai Sus kepada TribunSolo.com, Senin (25/12/2023).

Beliau sendiri berkunjung bersama pengurus pondok, serta enam santri usia anak.

"Saya setiap anu (berkunjung), kadang kala mengajak orang yang berbeda-beda. Yang pasti selalu ada anak-anak," ucapnya.

Baca juga: 23 & 24 Desember, Polres Klaten Prediksi Ada Lonjakan Volume Kendaraan di Tol Fungsional Solo-Jogja

"Anak-anak diajak sebagai regenerasi, agar kedepan tidak putus hanya kepada saya. Agar kedepan masih ada generasi-generasi pengembang toleransi," imbuhnya.

Kyai Sus mengungkapkan kunjungan ke gereja sendiri sudah ia lakukan sejak tahun 2013. Tidak hanya 1 gereja yang ia kunjungi, namun ada beberapa gejera lain juga ia datangi.

"Tahun ini yang dikunjungi ada 46 (gereja), tidak hanya di Klaten tapi juga sampai Jawa Timur," paparnya.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved