Pemilu 2024

Jubir Timnas AMIN Minta Dongeng Pilpres Satu Putaran Diruntuhkan, Klaim Dua Putaran Lebih Baik

Jubir Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) meminta agar wacana pilpres satu putaran harus dihentikan.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Erlangga Bima Sakti
Tribunnews/JEPRIMA
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD foto bersama usai pengambilan nomor urut Capres dan Cawapres 2024 di halaman Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023). Hasil pengundian nomor urut pasangan Capres dan Cawapres yaitu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mendapat nomor 1, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendapat nomor urut 2, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mendapat nomor urut 3. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNSOLO.COM - Jubir Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) meminta agar wacana pilpres satu putaran harus dihentikan.

Hal itu disampaikan Jubir Timnas AMIN Angga Putra Fidrian. Dia menilai pilpres satu putaran seperti dongeng.

"Dongeng ini perlu diruntuhkan. Mau kamu pilih 01 atau 03, hal yang paling penting bagi kita saat ini adalah memastikan pemilu dua putaran," kata dia Selasa (26/12/2023).

Baca juga: Jokowi Siapkan Rencana Serah Terima ke Presiden Terpilih, Bakal Dikenalkan ke Tokoh Penting Dunia

Diketahui, wacana pilpres satu putaran terus digaungkan parpol koalisi maupun pendukung paslon 02, seiring dengan klaim hasil survei yang menurut mereka terus menguat.

Menurut Angga, wacana satu putaran dari paslon 02 ini merupakan usaha terakhir untuk menutupi rasa putus asa mereka.

"Ya pernyataan ini adalah usaha menarik bandwagon effect. Sebagai usaha terakhir dan putus asa. Berhemat sekarang untuk merugi puluhan tahun berikutnya? Maaf itu bukan pilihan rasional," ujar dia.

Baca juga: Soal Istilah SGIE yang Dilontarkan Gibran, Mahfud MD Minta Debat Bahas Hal yang Substansial

Dia menilai pilpres 2024 ini akan berlangsung selama dua putaran yang menurutnya akan memberikan kualitas diskusi yang lebih baik.

"Rakyat akan melihat capresnya bertukar gagasan dan program lebih panjang. Karena itu, pilih yang sesuai hati nurani, jangan karena alasan hemat kita malah salah memilih," kata Angga. (*)

 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved