Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Survei Indikator Politik: Basis Jokowi Pemilih PDIP Menurun, Beralih Dukung PSI hingga Gerindra

Dari hasil Survei Indikator Politik tersebut, pemilih PDIP yang tersisa karena alasan suka dengan Presiden Joko Widodo tersisa hanya 7,4 persen.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Instagram pribadi Prabowo Subianto @prabowo
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

TRIBUNSOLO.COM - Hasil Survei Indikator Politik pada akhir Desember 2023 memaparkan jika basis pendukung Presiden Joko Widodo yang memilih PDIP menunjukkan tren penurunan.

Dari hasil Survei Indikator Politik tersebut, saat ini pemilih PDIP yang tersisa karena alasan suka dengan Presiden Joko Widodo tersisa hanya 7,4 persen.

Para pendukung Jokowi saat ini terpantau berpindah ke partai lain, antara lain PSI dan Partai Gerindra.

Baca juga: Respons Prabowo soal Spanduk dan Yel-yel Solo Bukan Gibran : Sudahlah Hadapi Demokrasi dengan Baik

"Mereka yang suka Pak Jokowi yang memilih PDIP turun tinggal 7,4 persen. Salah satu yang membuat penurunan suara PDIP adalah yang sebelumnya pilih PDIP mulai pindah ke partai lain, di antaranya ada yang suka Jokowi tapi milihnya Gerindra," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers secara daring, Selasa (26/12/2023).

"Mungkin karena Pak Jokowi di mata responden sekarang makin mesra dengan Gerindra," imbuh dia.

Secara rinci yakni 13,6 persen dari total responden memilih PSI karena suka dengan Jokowi, 5,5 persen memilih Demokrat karena Jokowi, 4,2 persen memilih PKS karena Jokowi, dan 2,6 persen responden memilih Gerindra karena Jokowi.

Survei tersebut juga memperlihatkan elektabilitas PDIP terus menurun hingga akhir tahun, setelah sempat naik saat Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri, mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.

Dari hasil survei tersebut,l tingkat keterpilihan PDIP di Januari 2023 naik hingga 21,9 persen.

Baca juga: Ganjar ke Trucuk Klaten, Lihat Gudang Tembakau & Temui Petani Tembakau

Tetapi pada April 2023, setelah masalah Piala Dunia gagal diadakan di Indonesia, angkanya menyusut menjadi 16,5 persen.

Lalu, di tingkat keterpilihan kembali meningkat menjadi 20,4 persen ketika Megawati mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.

Angka ini terus meningkat hingga puncaknya mencapai 23,7 persen di bulan Juli 2023.

Lantas menyusut menjadi 19,1 persen ketika survei dilakukan pada 23-24 Desember 2023.

Penurunan elektabilitas partai berlambang banteng moncong putih ini berbanding terbalik dengan Partai Gerindra.

"Recover elektabilitas PDIP terutama setelah deklarasi Ganjar sebagai calon presiden, tapi trennya turun terus. Sementara Gerindra kebalikannya. Kalau kita tarik (data) sejak tahun lalu, tren Gerindra naik, konsisten naik," ucap Burhanuddin.

Baca juga: Kata Ganjar usai Bertemu Sesepuh PDIP Klaten : Banteng Tua, Suaranya Militan, Ganjar ya Ganjar

Dari hasil survei yang sama, elektabilitas Gerindra sempat berada di posisi 10,3 persen pada September 2022.

Elektabilitas Gerindra naik mencapai 17,3 persen sekitar Juli-Juli 2023, dan kembali naik 18,2 persen ketika survei dilakukan.

Sementara itu, Partai Golkar menunjukkan tren yang naik turun.

Pada September 2022, tingkat keterpilihan partai berlambang pohon beringin ini mencapai 10 persen, lalu anjlok menjadi 6,7 persen di Januari 2023.

Perolehan elektabilitas tertinggi diraih partai ini sekitar 3-5 Desember 2023 mencapai 10,5 persen, sebelum akhirnya menyusut menjadi 9,3 persen saat survei dilakukan.

Baca juga: Dukungan Sesepuh PDIP Klaten di Pilpres 2024, Mbah Petruk : Kompak Kok, Milih Pak Ganjar

"Golkar naik turun. Sempat naik beberapa waktu lalu, dan data terakhir di kisaran 9,3 persen untuk Golkar. Untuk partai-partai lain, selisihnya tipis-tipis," ucap Burhanudin.

Burhanuddin menyampaikan, alasan kebanyakan orang atau 43,4 persen dari total responden memilih Gerindra karena suka dengan Ketua Umumnya, Prabowo Subianto.

Secara keseluruhan, survei menunjukkan elektabilitas PDI-P tetap berada di posisi teratas dengan tingkat keterpilihan 19,1 persen.

Posisi kedua ditempati oleh Partai Gerindra dengan tingkat keterpilihan 18,2 persen.

Namun, keunggulan PDIP belum bisa dinyatakan absolut lantaran survei memiliki margin of error 2,9 persen.

Sebagai informasi, survei dilakukan pada 23-24 Desember 2023 melalui telepon. Target survei adalah populasi Indonesia yang berusia 17 tahun dan memiliki telepon seluler.

Total sampel sebanyak 1.217 responden yang dipilih melalui metode random digit dialing (RDD) dan double sampling. Margin of error survei diperkirakan 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

(Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved