Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tribun Solo Wiki

Asal Usul Umbul Pengging, Peninggalan Raja Solo yang Dibangun Bersamaan dengan Masjid Ciptomulyo

Kompleks pemandian ini dibangun oleh Susuhunan Paku Buwono X. Sejak abad ke-9, tanah Pengging sudah menjadi pusat peradaban manusia.

|
TribunSolo.com/Tri Widodo
Salah satu peninggalan Raja Solo di Boyolali yakni Umbul Pengging 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Salah satu peninggalan Raja Solo adalah Pemandian Tirtomarto, Pengging.

Di komplek pemandian ini ada beberapa Umbul atau kolam renang.

Antara lain Umbul Temanten, Umbul Dudo, dan Umbul Ngabean.

Kompleks pemandian ini dibangun oleh Susuhunan Paku Buwono X.

Pemerhati sejarah Kota Solo KRMAP. L Nuky Mahendranata Adiningrat menyebut sejak abad ke-9, tanah Pengging sudah menjadi pusat peradaban manusia.

Mulai dari masa Medang, Prabu Anglingdriya sudah menjadi Pengging sebagai pusat peradaban.

Pasalnya, di Pengging tanah merupakan tanah yang diberkahi.

Sumber air melimpah, udaranya yang sejuk karena berada di lereng gunung namun jauh dari bahaya gunung itu sendiri.

Baca juga: Status Bangunan di Umbul Pengging Boyolali yang Tertimpa Pohon Beringin : Bukan Cagar Budaya

Kemudian berakhir masa masa Hindu, Sri Makurung Handayaningrat yang merupakan suami putri Brawijaya V juga membangun peradaban di Pengging.

Menantu Brawijaya V, yang dikenal dengan Ki Ageng Pengging Sepuh ini kemudian menurunkan Ki Agen Kebo Kanigoro, Kebo Kenanga dan Kebo Amiluhur.

"Dari Kebo Kenanga lahirlah Mas Karebet yang kemudian menjadi penguasa Pulau Jawa setelah kemunduran Demak," kata Kanjeng Nuky, Kamis (4/1/2024).

Kemudian Keraton Surakarta, PB X ingin menjadikan Pengging sebagai miniatur keraton.

Sinuhun PB X kemudian membangun Pesanggrahan di Pengging.

Pesanggrahan yang dibangun 14 Juli 1908 ini diberi nama Ngeksipurna.

"Untuk melengkapi Pesanggrahan itu, dibangun pula Masjid Cipto Mulyo dan tentu saja pemandian keluarga Raja yang dinamai Tirtamarta," tambahnya.

Sebelum dibangun oleh Raja, umbul yang ada masih berupa sendang-sendang (sumber mata air) yang masih alam.

Di dalam kompleks pemandian Tirtomarto ini raja kerap menggunakan Umbul Ngabean untuk mandi.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved