Pemilu 2024
Prabowo Bandingkan saat Jadi Rival Jokowi & Pilpres 2024 : Silakan Saudara Nilai Sendiri
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto membandingkan situasi kontestasi politik saat Pilpres 2014 dan 2024.
Penulis: Tribun Network | Editor: Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM - Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto membandingkan situasi kontestasi politik saat Pilpres 2014 dan 2024.
Dalam Pilpres 2014, untuk diketahui, Prabowo maju bersama Hatta Rajasa sebagai pasangan capres-cawapres.
Mereka menghadapi pasangan Joko Widodo (Jokowi) yang berpasangan dengan Jusuf Kalla.
Sementara di Pilpres 2024, Prabowo maju bersama Gibran Rakabuming Raka.
Mereka berkontestasi dengan pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
Baca juga: Berkah Pemilu, Kuli Bangunan di Boyolali Alih Profesi Jadi Perakit Kotak Suara, Upahnya Lebih Tinggi
Baca juga: Anies Pertanyakan Dirinya Komentari Debat, Jokowi : Tidak Bicara Untuk Satu Calon Atau Dua Calon
Menurut Prabowo, saat dirinya menjadi rival Jokowi, mereka tidak pernah saling menyakiti.
“Saya dulu lawannya Pak Jokowi, tapi antara saya dan Jokowi tidak pernah saling menyakiti,” jelasnya saat menyampaikan pidato di konsolidasi relawan di Pekanbaru, Riau, Selasa (9/1/2024) dikutip dari WartaKota.
Itu terjadi karena dirinya dan Jokowi sama-sama mencintai tanah air Indonesia.
Kondisi tersebut berbeda dengan rivalitas di Pilpres 2024.
Prabowo menyinggung sosok rivalnya yang disebutnya sebagai omon-omon.
Menurutnya, sosok tersebut banyak keliru saat debat Capres Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, pada 7 Januari 2024.
“Saya tidak omon-omon saja, banyak omon, banyak kelirunya juga itu, keliru utang, entah keliru entah apa itu, saudara nonton debat gak? saudara-saudara silakan saudara nilai sendiri lah,” ucap Prabowo disambut riuh penonton.
Standar Etika
Sebelumnya, perdebatan sengit terjadi antara Anies Baswedan dan Prabowo Subianto dalam debat capres yang digelar Minggu (7/1/2024).
Salah satunya saat Anies menyebut perlunya standar etika tinggi ketika seseorang terpilih menjadi presiden.
Dalam konteks pertahanan, Anies mengatakan bahwa seorang presiden adalah sosok yang bakal mengerahkan pasukan hingga memberikan perintah kepada aparat keamanan.
Kemudian, Anies menyinggung etika kepemimpinan Prabowo ketika menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
Baca juga: Jaket Bomber yang Dipakai Ganjar-Mahfud di Debat Capres Dilengkapi Patch Program Unggulan
Dia menyebut Prabowo berkompromi soal etika saat menjabat sebagai Menhan dengan mencontohkan beberapa hal seperti pengadaan alutsista yang disebutnya dikelola orang dekat Prabowo hingga soal menggaet Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres pendampingnya.
“Tapi dalam kenyataannya pak, ketika Bapak memimpin di Kemenhan, banyak orang dalam ketika pengadaan alutsista ada PT Teknologi Militer Indonesia, Indonesia Defence Security, lalu ada orang dalam dalam pengelolaan food estate.” ujar Anies.
“Lalu ada kejadian-kejadian dimana kita semua menyaksikan, ketika ada pelanggaran etika dan Bapak tetap jalan terus dengan cawapres yang melanggar etika, artinya ada kompromi atas standar etika, ini fakta,” imbunya.
Membalas pernyataan Anies, Prabowo awalnya menyebut data soal adanya orang dekatnya terlibat dalam pengadaan alutsista hingga pengelolaan food estate adalah keliru.
“Jadi data yang saudara ungkapkan itu keliru semua. Jadi saya bersedia duduk, buka-bukaan. Mau bicara food estate, PT Teknologi Militer Indonesia, kita buka,” balas Prabowo.
Baca juga: Anies Sebut Prabowo Punya Tanah Sebesar 340 Ribu Hektare di Debat Ketiga Capres
Kemudian, Prabowo mengatakan bahwa Anies tidak pantas untuk membahas etik kepadanya.
Hal tersebut lantaran menurutnya, Anies sudah mengungkapkan hal bersifat menyesatkan terkait data-data terkait pengadaan alutsista dan food estate.
“Saya merasa bahwa Anda itu, posturing, menyesatkan. Saya menilai Anda tidak berhak bicara soal etik karena Anda memberi contoh yang tidak baik soal etik,” ujarnya.
Anies pun hanya tersenyum ketika mendengar balasan dari Prabowo tersebut.
(*)
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.