Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Viral Pose Jari Sri Sultan HB X saat Foto Bareng Kaesang, Setda DIY Jelaskan Namanya Ngapurancang

Kaesang bersama istrinya Erina Gudono berfoto bersama dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X setelah menggelar pertemuan.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Instagram/@kaesangp
Foto Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Ketua PSI Kaesang Pangarep dan istrinya Erina Gudono. 

TRIBUNSOLO.COM, YOGYAKARTA - Foto pertemuan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Minggu (14/1/2024) mendadak viral di media sosial.

Diketahui, Kaesang bersama istrinya Erina Gudono berfoto bersama dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X setelah menggelar pertemuan.

Foto Sultan bersama Kaesang dan Erina itu kemudian diunggah di media sosial instagram dan mendapat respons beragam.

Baca juga: Catat Ya, Kaesang Mengaku Tak Tertarik Jadi Wali Kota hingga Presiden, Alasannya Gajinya Kecil

Sejumlah warganet menyoroti gestur tiga ajri Sri Sultan HB X.

Menanggapi soal foto tersebut, Koordinator Substansi Bagian Humas Biro Umum, Humas dan Protokol Setda DIY Ditya Nanaryo Aji pun buka suara.

Dia memastikan pose tangan yang ditunjukkan oleh Sultan bukan kode dukungan kepada salah satu paslon peserta Pilpres 2024.

"Itu ngapurancang, saya sangat yakin yang difoto tidak ada maksud beliau untuk melakukan pose tangan seperti yang diberitakan media sosial. Itu natural saja tidak ada maksud tertentu," ujarnya, saat dihubungi, Senin (15/1/2024).

Baca juga: Dulu Bilang Tak Tertarik Politik, Ini Jawaban Kaesang saat Ditanya Alasan Sekarang Jadi Ketum PSI

Adapun ngapurancang adalah posisi kedua tangan berada di bawah pusar.

Hal itu untuk menunjukkan hormat terhadap lawan bicara, rendah hati, mau mendengarkan aspirasi pihak lain.

"Ngapurancang atau memegang tangan di depan badan terbagi dua macam, yakni ngapurancang inggil yakni tangan kanan memegang tangan kiri di bawah pusar dan ngapurancang andhap yakni sebaliknya, tangan kiri memegang tangan kanan di bawah pusar," jelas dia dikutip dari Kompas.com.

Ditya juga menjelaskan posisi Sri Sultan itu juga mempunya makna beragam.

Ngapurancang inggil menunjukkan kewibawaan, sedangkan ngapurancang andhap menunjukkan posisi tahu diri akan posisinya.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved