Lika liku Kuliner Sate Anjing di Solo
Jagal Anjing Solo Ungkap Cara Sembelih Anjing, Tidak Dipukul Sampai Mati, Sebut Tetap Dipotong
Ternyata ada berbagai cara untuk membunuh anjing sebelum diolah jadi daging, ada yang disembelih dan dipukul sampai mati.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Koordinator Paguyuban Kuliner Guk-Guk Solo Bersatu, Agus Triyono bercerita tukang jagal anjing di Solo dan luar daerah punya cara berbeda dalam memotong daging anjing.
Ia sendiri menjagal anjing dengan cara digantung sampai lemas lalu setelah itu baru disembelih.
“Kalau saya, saya gantung dulu, terus saya potong. Itu tergantung masing-masing warung. Tiap pagi ke sini bawa anjing dipotongkan. Kalau anjing kan buas. Kalau langsung dipotong nggak bisa. Digantung dulu setelah lemes dipotong. Bisa setengah jam baru lemas,” ungkapnya saat ditemui di rumahnya Sabtu (20/1/2024).
Beberapa tukang jagal juga menggunakan cara dipukuli sampai mati.
Namun ia tidak menggunakan cara itu.
“Nggak saya pukul. Ya kalau anjing tetap dikarungi. Ada yang gitu (dipukul sampai mati),” jelasnya.
Baca juga: Curhat Pedagang Daging Anjing di Solo, Tak Mau Beralih: Sudah Tiga Generasi
Ia mengakui adanya anggapan bahwa daging anjing akan enak ketika proses penjagalannya tidak disembelih sehingga darah tidak keluar dan meresap ke daging.
Bahkan saat dipotong pun masakan dicampur dengan darah.
“Kalau darah nggak keluar tergantung yang masak. Ada anggapan di beberapa daerah itu darahnya dicampur malahan,” terangnya.
Meski begitu, rata-rata tukang jagal di Solo tidak memakai cara itu. Mereka tetap menyembelih sehingga darahnya keluar.
“Mungkin selera mereka. Kalau di Solo enggak. Kalau di Solo digantung dipotong darahnya tetap keluar,” jelasnya.
Ia mengaku pernah melayani pesanan daging anjing dari orang luar daerah. Mereka menggunakan darahnya untuk dicampur ke masakan.
“Saya pernah motongkan orang luar daerah. Itu ya dipotong darahnya dia minta. Setelah matang disiram ke masakannya itu. Kesenangannya beda-beda,” tuturnya. (*)
Penjualan Daging Anjing Jadi PR Kota Solo, Gibran Enggan Buat Larangan Lalui Perda Karena Hal Ini |
![]() |
---|
Gibran Tegaskan Surat Edaran Larang Jual Daging Anjing Terbit Gegara Desakan Warga Solo |
![]() |
---|
Penjual Daging Anjing di Solo Minta Bantuan Modal, Gibran Akui Bakal Tindaklanjuti |
![]() |
---|
Solusi Gibran untuk Pedagang Daging Anjing di Solo: Kasih Modal, Diminta Beralih ke Komoditas Lain |
![]() |
---|
Curhat Pedagang Olahan Daging Anjing di Solo Raya, Penghasilan Kini Seret Sampai Anak Di-bully |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.