Pemilu 2024
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye dan Berpihak, Pengamat Duga Gegara Elektabilitas 02 Terancam
Jokowi juga bilang presiden boleh berpihak pada pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) tertentu.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti memberikan komentar soal pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut presiden dan menteri boleh berkampanye.
Bahkan dalam pernyataannya Jokowi juga bilang presiden boleh berpihak pada pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) tertentu.
Ray pun menganalisis apa yang memicu Jokowi mengatakan hal itu.
Baca juga: Luhut Sebut Tom Lembong Jemawa karena Pamer Pernah Buat Contekan untuk Jokowi : Anda Jangan GR
Dia menduga gara-gara elektabilitas pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) cenderung stagnan.
Sedangkan, elektabilitas pasangan calon (Paslon) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Ganjar-Mahfud) terus menanjak jelang Pilpres 2024.
"Sudah saya sampaikan, bahwa bila sampai tanggal 20 Januari tanda-tanda elektabilitas paslon 02 tetap mandek, maka tak menutup kemungkinan Presiden Jokowi akan secara terang-terangan mendeklarasikan dukungan kepada salah satu paslon," jelas Ray dalam keterangannya, Rabu (24/1/2024).
Baca juga: Tanggapi Pernyataan Jokowi Soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Mahfud MD : Iya Ndak Papa
Ia mengatakan, elektabilitas Prabowo-Gibran jalan di tempat setelah debat keempat Pilpres 2024.
Meskipun memang dari sejumlah survei, Prabowo-Gibran masih menempati urutan pertama dibandingkan paslon 1 dan paslon 3.
Jokowi kata dia mulai menyangsikan kemampuan ketua partai, tim sukses, bahkan Prabowo dan Gibran untuk mendongkrak elektabiltasnya.
Saat ini gimik gemoy pun makin sulit menjadi ikon elektabilitas.
Baca juga: Alasan Ulama Kampung Rejo Semut Ireng Boyolali Dukung Prabowo-Gibran, Melanjutkan Program Jokowi
Kemudian melihat penampilan Gibran pada debat terakhir bagi Cawapres berakhir dengan kesan negatif paling tinggi di antara 3 Cawapres.
"Satu-satunya yang bisa mengangkat elektabilitas Paslon 2 hanyalah Pak Jokowi, sebagai bapak dari Gibran, yang menjadi Cawapres Nomor Urut 2," kata Ray.
Dengan tingkat kepuasaan masyarakat yang masih relatif tinggi, sebagaimana disampaikan sejumlah lembaga survei, daya tarik Jokowi diyakini dapat meningkatkan elektabilitas paslon 2.
Apalagi masa akhir kampanye semakin dekat, sehingga keterlibatan Jokowi dalam kampanye akan membuka kemungkinan untuk mengejar target Paslon 2 menang satu putaran pada Pilpres 2024.
Baca juga: Dukung Mahfud Mundur Sebagai Menteri, Ketua DPC PDIP Solo FX Rudy Sebut Agar Fokus
Prediksi itu pun terbukti pada Rabu (24/1/2023), ketika Jokowi didampingi Capres Nomor 2 Prabowo Subianto, menyiratkan keinginan untuk terjun langsung berkampanye.
“Presiden tuh boleh lho kampanye, Presiden boleh memihak, boleh," ujar Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Walau begitu, Jokowi menyampaikan pejabat publik boleh berkampanye asalkan tidak menggunakan fasilitas negara.
"Kita ini pejabat publik sekaligus pejabat politik, masa berpolitik enggak boleh, menteri juga boleh," kata Jokowi.
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.