Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penembakan di Colomadu

Permintaan Terakhir Anak ke Korban Penembakan di Colomadu Karanganyar : Beli Buku untuk Sekolah

Membeli buku menjadi permintaan terakhir yang disampaikan anak pertama kepada Yudha Bagus Setiawan (32) sebelum dugaan kasus penembakan di Colomadu.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Zharfan Muhana
Putri korban dugaan penembakan di Colomadu menangis saat pemakaman ayahnya yang tewas tertembak di TPU Desa Ngaru-aru, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Sabtu (27/1/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Membeli buku menjadi permintaan terakhir yang disampaikan anak perempuan kepada Yudha Bagus Setiawan (32) sebelum kejadian dugaan kasus penembakan di Colomadu Karanganyar terjadi pada 26 Januari 2024. 

Yudha tewas dalam dugaan kasus tersebut setelah menggerebek lokasi yang diduga menjadi tempat judi sabung ayam di Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar

Ibu korban, Sri Rahayu mengatakan permintaan membeli buku disampaikan anak pertama kepada korban sehari sebelum terjadinya insiden tersebut. 

Anak perempuan korban ingin dibelikan buku untuk keperluan sekolah. 

Korban berjanji akan segera memberikan uang untuk putri pertamanya itu. 

Baca juga: Pamit Terakhir Yudha ke Istri Sebelum Tewas dalam Penembakan di Colomadu : Cari Tambahan Buat Anak

"Ya golekke sik ya kak (iya, dicarikan uang dulu ya kak)," kata Sri mengulang jawaban Yudha kepada anak perempuannya yang meminta uang untuk beli buku, Minggu (28/1/2024).

Yuda kemudian pamit kepada istrinya, Kristina pada 26 Januari 2024.

Itu terjadi setelah salat Magrib. 

"Pamit kalih kulo (pamit sama saya), habis Magrib kerja," kata dia

"Gih nyari-nyari tambahan ge anake tumbas buku (ya, nyari-nyari tambahan buat anaknya beli buku)," tambahnya.

Kristina tidak bertanya lebih jauh ihwal kerja yang akan dilakukan korban.

Baca juga: Kasus Penembakan di Colomadu, Laskar Islam Klaim Sudah Lapor Temuan Sabung Ayam, Ini Respons Polisi

Korban, untuk diketahui, kesehariannya bekerja serabutan.

Dia hanya percaya jika sang suami akan baik-baik saja.

Korban kemudian pergi meninggalkan kos tempat tinggalnya.

Ibu korban, Sri Rahayu pun tidak mengetahui secara pasti pekerjaan yang dilakukan korban.

Dia hanya tahu bila korban kerja swasta.

"Kadang ikut parkir, atau apa gitu. Kerja swasta," tambahnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved